Batu Kubur/Sarkofagus Oppung Rosuhul Sihaloho di Desa Simanindo Kec. Simalindo Kab. Samosir Prov. Sumut.

0
2575

Batu Kubur/Sarkofagus Oppung Rosuhul Sihaloho di Kecamatan Simalindo Kabupaten Samosir Prov. Sumut.

Pulau Samosir adalah sebuah pulau besar di Danau Toba yang memiliki luas luas 640 km2 dan merupakan pulau tengah danau kelima terbesar di dunia, Kabupaten Samosir terdiri dari sembilan kecamatan diantarannya Kecamatan Harian, Kecamatan Nainggolan, Kecamatan Onan Runggu, Kecamatan Palipi, Kecamatan Pangururan, Kecamatan Ronggurnihuta, Kecamatan Sianjur Mula-mula, Kecamatan Simanindo, dan Kecamatan Sitio-tio

Danau Toba memiliki panjang 100 km dengan lebar 30 km dan kedalaman bisa mencapai 505 m yang berada di ketinggian 900 meter. Danau Toba merupakan danau terbesar di Indonesia dan danau vulkanologi terbesar di dunia.

Danau Toba dan Pulau Samosir terbentuk dari letusan gunung berapi maha dahsyat sekitar 69000 sampai 77000 tahun yang lalu dengan skala 8.0 Volcanic Explosivity Index (VEI) . Skala 8.0 VEI dideskripsikan sebagai letusan supervulkanologi sangat dahsyat yang memuntahkan >1000 km3 material letusan dengan ketinggian letusan mencapai 50km dan mempengaruhi suhu dan kondisi di lapisan toposphere dan stratosphere bumi.

Pulau Samosir ini hampir semua kecamatan dan desa-desa banyak menyimpan tinggalan-tinggalan bersejarah dan salah satunya di desa Simanindo Kecamatan Simanindo, desa ini berada pada titik koordinat   N 02˚44.963’ E 098˚45.001’,

Di desa ini terdapat tinggalan batu kubur/Sarfagu Oppung Rosuhul Sihaloha. menurut Narasumber Bapak Tua Sihaloho bahwa kubur batu ini dibuat sekitar 150 tahun yang lalu oleh keturunan ke-V dari Oppung Rosuhul Sihaloho, sementara Bapak Tua Sihaloho adalah keturunan ke-IX dan tulang belulangnya tersimpan didalam kubur batu tersebut adalah dari Oppung Rosuhul hingga keturunan ke-IV. Makam batu ini terbuat dari batu sedimen berbentuk empat persegi panjang dengan ukiran berbentuk wajah manusia pada bagian depannya dan ukiran patung manusia yang sedang berjongkok pada bagian belakangnya, memiliki ukuran panjang 335 cm, lebar bagian depan 136 cm dan lebar bagian belakang 148 cm, tinggi bagian depan 240 cm dan tinngi bagan belakang 235 cm, kondisi saat ini dalam keadaan terawat dan memiliki bagunan pelindung dengan penutup atap terbuat dari seng serta lantai berkeramik yang dibuat terpisah dari badan sarkofagus. Batu kubur ini diduga cagar budaya yang senantiasa jaga, dirawat dan dilestarikan.