Akankah Pemilu Damai Dapat Terwujud Di Bumi Aceh

0
1610

BPCB Aceh : Pemilihan Umum tanggal 9 April 2014 tinggal menghitung hari lagi, kekerasan demi kekerasan mulai sering terbaca melalui pemberitaan di berbagai media surat kabar, kerenanya masyarakat kini mulai bertanya-tanya akankah Pemilihan Umum 2014 dapat berlangsung secara damai tanpa kekerasan di bumi Aceh tercinta ini. Kasus Pembakaran mobil kandidat,penganiayaan, perkelahian yang dilatar belakangi masalah pemasangan berbagai atribut kampanye sepertinya semakin sering menghiasi halaman koran dan berbagai media lainnya, termasuk ada kasus yang katanya kini sudah bermuara ke instansi penegak hukum. Hal itu semua semestinya tidak akan terjadi jika semua peserta pemilu menyadari jika kekuasaan yang kini sedang diperebutkan hanyalah urusan duniawi dan hanya untuk sementara belaka. Pengurus Partai politik serta para kandidat wajib menyadari bahwa apa yang sedang diperebutkan saat ini bukanlah harta warisan yang perlu kita pertahankan, pemilu hanyalah sebuah permainan untuk mendapatkan sebuah kekuasaan dengan cara saling berlomba untuk mencari dukungan yang tidak mungkin bisa didapatkan dengan kekerasan. Rakyat kita kini muak dengan pertikaian, kekerasan apalagi yang namanya pemaksaan, mereka sudah sangat berpengalaman dengan penderitaan akibat konflik yang melanda Aceh secara berkepanjangan, rakyat Aceh kini menginginkan kenikmatan hidup dalam perdamaian yang baru saja kembali dapat dirasakan. Rakyat tidak akan memilih calon anggota Legislatif yang berasal dari Partai Politik yang ingin memenangkan calonnya dengan cara kekerasan dan penuh dengan kecurangan, rakyat Aceh kini ingin melestarikan perdamaian, karenanya mereka sedang mendambakan calon pimpinan dan perwakilannya di lembaga Dewan yang mengerti dan patuh terhadap segala aturan, termasuk tidak memasang alat peraga kampanye ditempat-tempat yang telah dinyatakan dilarang. Begitupula terhadap petugas yang berada pada instansi keamanan, hukum harus dtegakkan, hukum jangan dijadikan sebagai barang dagangan yang hanya dapat dikuasai oleh orang-orang yang punya kemampuan. Kepada penegak hukun rakyat kini menggantungkan harapan, perlindungan, termasuk dalam meghadapi sebuah permainan untuk memperebutkan kekuasaan yang kini seakan telah mengarah kepada kekerasan dan keributan.