Untuk menghadapi tantangan pada era digital, Balai Konservasi Borobudur melaksanakan Workshop Produksi Konten Budaya. Workshop berlangsung dari tanggal 22-23 Februari. Bertempat di Pedopo dan Ruang sidang Balai Konservasi Borobudur, peserta workshop berjumlah 30 orang terdiri dari staf Balai Konservasi Borobudur dan PT.TWC. Dengan narasumber dari Renjana Creative, peserta mendapatkan materi berupa teori maupun praktek.
Selama dua hari peserta mendapatkan materi mengenai Konten Produksi, manajemen produksi hingga proses produksi konten budaya. Untuk merasakan bagaimana pembuatan sebuah karya (konten budaya) peserta mengerjakan dengan berkelompok. Tiap kelompok terdiri 4 orang yang bertugas sebagai produser, cameramen, reporter, dan editor. Peserta belajar membuat konten dengan Brand Identity serta key message yang kuat, sesuai dengan target audiens.
Praktek pembuatan konsep naskah budaya
Kebudayaan pada saat ini menjadi hal penting, dengan munculnya Undang Undang pemajuan kebudayaan. Karena sekarang ini, kebudayaan Indonesia terancam luntur seiring masuknya budaya asing ke tanah air. Tugas yang kita embam kini adalah untuk terus melestarikannya. Salah satunya dengan mempublikasikan konten budaya kepada masyarakat secara online. Melalui Media online, masyarakat bisa mengenal kebudayaan tidak harus dengan biaya yang besar. Tetapi cukup melihat melalui media elektronik, bisa melalui televisi maupun android, dengan jangkauan yang lebih luas.
Melalui kegiatan Workshop produksi konten budaya, BKB bertujuan untuk menyiapkan SDM yang berkompeten dalam menciptakan media publikasi yang menarik dan mudah diakses darimana saja dan kapan saja.
Adapaun materi workshop produksi konten budaya dapat diunduh pada tautan berikut ini