Workshop Cagar Budaya Juru Pelihara Kabupaten Purworejo
Rabu (26/06/2019) Sebanyak 25 orang yang terdiri dari juru pelihara, pecinta, dan pemerhati cagar budaya se-Kabupaten Purworejo berkunjung ke Balai Konservasi Borobudur. Kegiatan tersebut merupakan rangkaian kegiatan Workshop Cagar Budaya yang merupakan program kerja Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo tahun 2019.
Rombongan disambut oleh Sugiyono, Kepala Kelompok Kerja Urusan Kepegawaian mewakili Kepala Balai Konservasi Borobudur. Sugiyono menyampaikan bahwa Balai Konservasi Borobudur merupakan unit pelaksana teknis yang mempunyai tugas melaksanakan konservasi dan pelestarian Candi Borobudur dan kawasan cagar budaya Borobudur. Untuk menunjang tugas tersebut, Balai Konservasi Borobudur memiliki laboratorium untuk mengembangkan berbagai metode konservasi dan kajian konservasi. Selain itu juga digunakan untuk uji coba bahan konservasi sebagai bahan pengganti yang lebih aman, efektif dan efisien. “Dalam memelihara candi tidak hanya membersihkan batu-batu saja namun diperlukan kehati-hatian dalam pelestariannya”, terangnya. Sugiyono berharap peserta workshop dapat belajar lebih jauh tentang pelestarian dan pemeliharaan sehingga dapat diaplikasikan di lokasi kerja masing-masing.
Kegiatan dimulai dengan materi tentang Dasar-Dasar Pemeliharaan Kawasan Cagar Budaya yang disampaikan oleh Hari Setyawan, Kepala Unit Candi Borobudur. Hari dalam presentasinya menyampaikan pelestarian cagar budaya memiliki tiga dasar yaitu melindungi, mengembangkan, dan memanfaatkan. Menurut UU Cagar Budaya No. 11 Tahun 2010 pelestarian adalah upaya menjaga dan merawat agar kondisi cagar budaya tetap lestari. Pelestarian cagar budaya memiliki tujuan melestarikan warisan budaya bangsa dan warisan umat manusia.
Setelah materi, peserta diajak berkunjung ke laboratorium. Balai Konservasi Borobudur memiliki laboratorium kimia, mikrobiologi, fisik/petrografi, SEM (Scanning Electron Microscope) dan laboratorium lapangan. Peserta diberikan penjelasan singkat oleh staf teknisi laboratorium Balai Konservasi Borobudur tentang fungsi masing-masing laboratorium. Peserta juga diajak melakukan praktik observasi pertumbuhan mikroorganisme di laboratorium lapangan yang dipandu oleh juru pelihara dari unit Borobudur.
Siang hari, peserta diajak berkeliling Candi Borobudur. Selama melaksanakan kegiatan, peserta diberi penjelasan mengenai jenis-jenis kerusakan yang terjadi pada batu candi. Selain itu, peserta diberi penjelasan tentang pembersihan metode kering dalam pembersihan candi. Sesudah pengarahan, peserta melakukan pembersihan batu candi dengan menggunakan sikat lidi.