Dalam rangka Hari Pendidikan, Balai Konservasi Borobudur kembali menggelar diskusi daring melalui Zoom pada Sabtu, 2 Mei 2020. Diskusi daring yang ketiga bertema Virtual Education Tour : Menguak Relief Tersembunyi Candi Borobudur ini juga disiarkan melalui live Youtube dan Instagram. Menghadirkan narasumber Hendy Hertiasa, S.Sn, M.I.Kom, Dosen FSRD ITB dan Brahmantara, S.T, M.A, Pengkaji Pelestari Cagar Budaya BKB serta dipandu oleh Dhanny Indra Permana, S.Si.
Hendy membahas mengenai Relief Kamawibangga yang tersembunyi di Kaki Candi Borobudur selama 1200 tahun. Beliau memaparkan bahasa rupa serta makna relief Karmawibangga yang berjumlah 160 panil dengan sangat mendetail dan menarik. Relief Karmawibangga ditemukan oleh Ijzerman pada tahun 1885. Pada tahun 1890-1891 setiap relief difoto oleh Kassian Cephas dan ditutup kembali. Karena dikhawatirkan Struktur bangunan akan amblas.
Pada kesempatan ini, Brahmantara juga menampilkan game yang dibuat oleh Balai Konservasi Borobudur mengenai Karmawibangga. Brahmantara juga memaparkan bahwa Karmawibhangga, berasal dari kata karma yang berarti “perbuatan, tingkah laku”, dan wibhangga yang berarti “alur, gelombang”, sehingga Karmawibhanga adalah paparan tentang alur atau gelombang kehidupan manusia sebagai akibat perilaku kehidupannya yang lalu.
Ajaran Karmawibhangga diharapkan bisa menjadi bagian dari proses pendidikan karakter di era saat ini. Gambaran tentang karma, hukum sebab-akibat serta perbuatan baik–buruk mampu untuk membentuk penyempurnaan diri individu secara terus-menerus dan melatih kemampuan diri demi menuju ke arah hidup yang lebih baik.