You are currently viewing Upacara Hari Purbakala Indonesia ke-106
Upacara Hari Purbakala Indonesia ke-106

Upacara Hari Purbakala Indonesia ke-106

Upacara Hari Purbakala Indonesia ke-106

Memperingati Hari Purbakala Indonesia ke-106, Balai Konservasi Borobudur menyelanggarakan upacara di halaman kantor Balai Konservasi Borobudur. Upacara dihadiri oleh seluruh karyawan beserta tamu undangan. Upacara dipimpin langsung oleh Kepala BK Borobudur, Tri Hartono yang membacakan sambutan Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman.

Sambutan Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman dibacakan oleh inspektur upacara
Sambutan Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman dibacakan oleh inspektur upacara

Dalam sambutannya disampaikan bahwa 106 tahun merupakan usia yang cukup panjang bagi perjalanan sebuah ilmu dan lembaga yang terkait dengan bidang kepurbakalaan. Tanggal 14 Juni 1913, telah berdiri sebuah lembaga yang menangani peninggalan purbakala dengan nama Oudheidkundige Dienst in Nederlandsch Indie atau Jawatan Purbakala, yang dipimpin oleh  N.J. Krom. Lembaga inilah yang kemudian secara sistematis melakukan upaya pelestarian terhadap benda-benda purbakala meskipun berkali-kali mengalami pergantian nama. Hanya saja tujuan dari lembaga ini masih tetap sama yaitu pelestarian, yang meliputi aspek pelindungan, pengembangan dan pemanfaatan.

Tema Hari Ulang Tahun Purbakala tahun 2019 adalah “Jalinan Kebinekaan Cagar Budaya sebagai Identitas Bangsa”. Tema ini di usung sebagai representasi dari kehadiran Cagar Budaya dalam rangka memperkuat wawasan kebangsaan, jati diri, dan merawat kebinekaan. Sehingga diharapkan Keberadaan Tinggalan Purbakala (Cagar Budaya) dapat memberikan kontribusi dalam pembangunan Nasional, yang melampaui batas-batas pengelompokan etnis, ras, budaya, dan agama dalam naungan NKRI berdasarkan falsafah Pancasila.

Agar pelestarian Cagar Budaya ke depan dapat lebih fokus, efektif, dan efisien perlu strategi pengelolaan yang tepat. Salah satu usaha penting untuk melestarikan cagar budaya ke depan adalah dengan penguatan basis data dan sistem registrasi cagar budaya yang terstruktur dan akurat. Melalui data tersebut berbagai kebijakan dapat  direncanakan dengan baik dan tepat. Berdasarkan data statistik ini menunjukan capaian jumlah Cagar Budaya yang ada, masih belum seimbang dengan jumlah obyek yang didaftar.

Salah satu faktor penyebab utama adalah masih rendahnya kuantitas dan kualitas SDM Bidang Pelestarian Cagar Budaya. Oleh hal tersebut, pada tahun 2017, Direktorat Jenderal Kebudayaan telah mendapat Lisensi Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) P2 dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), sehingga usaha untuk menyelenggarakan meningkatkan kompetensi SDM Bidang Kebudayaan menjadi semakin sistematis.

Peringatan hari purbakala ke 106 tahun ini, diharapkan menjadi momentum dan gerakan bersama bagi kita untuk berbenah diri. Meningkatkan berbagai upaya khususnya menghadapi berbagai tantangan global dan teknologi informasi yang maju semakin pesat. Hal ini penting dilakukan agar Cagar Budaya betul-betul dirasakan kehadiran dan manfaatnya ditengah-tengah masyarakat.

Acara dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng dan ramah tamah di pendopo joglo Balai Konservasi Borobudur diikuti oleh semua karyawan dan tamu undangan.

 pemotongan tumpeng
pemotongan tumpeng
ramah tamah di pendopo joglo
ramah tamah di pendopo joglo

Selamat Ulang Tahun Purbakala Indonesia!

“KUNJUNGI, LINDUNGI, LESTARIKAN CAGAR BUDAYA”