You are currently viewing Uji Kandungan Bakteri Pada Air

Uji Kandungan Bakteri Pada Air

Mahasiswi Magang dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar, melakukan Uji Kandungan Bakteri Pada Air Kamar Mandi dan Air Sumur. Kegiatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi ada atau tidaknya bakteri atau organisme lain pada sampel air kamar mandi dan air sumur (air minum). Untuk dapat meneliti adanya bakteriologi yang terkandung pada sampel air minum perlu adanya identifikasi bakteri.

Identifikasi bakteri merupakan proses pemberian nama spesies bakteri tertentu berdasarkan ciri-ciri atau karakter bakteri tersebut. Ciri-ciri bakteri yang diamati dalam proses identifikasi mencakup morfologi, dan hasil uji kimiawi terhadap bakteri tersebut. Secara umum, tahap awal dalam identifikasi bakteri dilakukan dengan pewarnaan Gram. Hasil yang diperoleh dalam pewarnaan Gram yaitu bakteri Gram positif, dan bakteri Gram negatif. Selain informasi tentang bakteri Gram positif atau bakteri Gram negatif, bentuk sel bakteri juga dapat diketahui dari hasil pewarnaan Gram.

Tahapan Uji Kandungan Bakteri pada Sampel Air Kamar Mandi dan Sampel Air Minum

Pengujian bakteriologi ini diawali dengan pembuatan preparat sederhana. Pembuatan preparat dilakukan dengan meneteskan sampel air kamar mandi atau air minum pada preparat. Setelah itu dilakukan fiksasi dengan cara melewat-lewatkan preparat tersebut diatas api bunsen untuk diamati menggunakan mikroskop. Jika ditemukan bakteri pada sampel maka dilanjutkan dengan proses pewarnaan gram, yaitu pewarnaan yang menggunakan zat warna tunggal untuk mengidentifikasi morfologi sel bakteri. Teknik pewarnaan gram adalah sebagai berikut:

  1. meneteskan Cat A (kristal violet) sebanyk 2-3 tetes, diamkan selama 1 menit lalu cuci menggunakan aquades dan keringkan.
  2. meneteskan Cat B (larutan iodine/yodium) sebanyak 2-3 tetes, diamkan selama 1 menit lalu cuci menggunakan aquades dan keringkan.
  3. Selanjutnya meneteskan Cat C (alkohol 70%) sebanyk 2-3 tetes, diamkan selama 15 detik lalu dicuci menggunakan aquades dan keringkan.
  4. Terakhir yaitu meneteskan Cat D (larutan safranin) sebanyk 2-3 tetes, kemudian didiamkan selama 1 menit lalu dicuci menggunakan aquades dan keringkan. Setelah dilakukan tahap pewarnaan, selanjutnya yaitu preparat diamati menggunakan mikroskop dengan perbesaran 40 hingga 100 kali.

Hasil Pengujian Bakteriologi

Hasil penelitian ini menunjukan 2(dua) organisme yang berbeda yaitu rotifera dan salmonella. Dari hasil uji penelitian menggunakan pewarnaan gram. Hasil pewarnaan akan menunjukkan perbedaan dasar dan kompleks pada sel bakteri (struktur dinding sel), sehingga dapat membagi bakteri menjadi 2 kelompok yaitu bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif (Jawetz et al., 2004).

Pada hasil pengamatan sampel air kamar mandi, diketahui tubuhnya berwarna transparan. Hal ini sejalan dengan pernyataan (Yunianus, 2017) bahwa Rotifer memiliki susunan morfologi yang sederhana. Tubuhnya berwarna transparan, beberapa berwarna hijau, merah atau coklat yang disebabkan oleh warna makanan yang ada disekitar saluran pencernaannya. Hal yang memperkuat bahwa zooplankton ini tergolong filum Rotifera dilihat dari bentuk tubuhnya yang terdiri  atas kepala  (yang  berisi  korona),  batang  (yang  berisi organ),  dan bentuk kaki. 

Identifikasi melalui pewarnaan gram pada sampel Air Sumur (air minum), dapat dilihat melalui perbesaran (40×0.65) dengan hasil Gram negatif dengan warna merah dalam pengamatan secara mikroskopik. Hal ini menandakan bahwa jenis bakteri yang terdapat pada preparat tersebut adalah gram negatif. Bakteri pada sampel ini diketahui juga berbentuk batang dengan koloni circular. Dari informasi tersebut dapat diidentifikasi terdapat bakteri dengan genus Salmonella. Hal ini diperkuat dengan penelitian (Kurarso, 1987) dan penelitian (Rosmawati, 2009) yang menyatakan bahwa Salmonella merupakan bakteri Gram negatif berbentuk batang atau silindris atau basil.