Balai Konservasi Borobudur sebagai UPT di bawah Kemendikbud-Ristek mempunyai tugas melaksanakan konservasi dan pelestarian Candi Borobudur serta kawasan cagar budaya Borobudur. Salah satu tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan konservasi pada cagar budaya batu adalah jamur, lumut, dan mikroorganisme lainnya. Untuk itu, Balai Konservasi Borobudur melaksanakan Uji coba aplikasi bahan nano untuk pencegahan tumbuhnya mikroorganisme pada batu andesit.
Uji coba aplikasi bahan nano ini dilaksanakan pada Rabu, 26 Januari 2022 di laboratorium lapangan Balai Konservasi Borobudur. Bahan nano yang digunakan merupakan mineral natural TiO2. Mineral natural ini merupakan partikel TiO2 terkecil di dunia yang berukuran 2 – 3 nanometer. Dari ukuran kecilnya partikel TiO2 inilah yang menampilkan Efek Super-Power Photocatalytic dan hydrophilic. Menjadikannya sebagai solusi TiO2 coating yang baik. Coating bahan mineral alami ini melapisi batu sehingga bebas dari jamur, lumut dan organisme lainnya.
Pengaplikasian bahan nano ini dilakukan pada batu andesit yang sudah dibersihkan dari jamur dan mikroorganisme lainnya. Pengaplikasian dapat dilakukan dengan cara dioles menggunakan kuas, ataupun menggunakan sprayer. Balai Konservasi Borobudur akan melakukan pengamatan selama kurang lebih 1 tahun. Hal ini perlu dilakukan untuk dapat mengetahui efektivitas, durabilitas, serta dampaknya secara jangka panjang terhadap batu.