Minyak Atsiri sebagai Bahan Aktif Konservasi Benda Cagar Budaya

Konservasi dengan mencegah kerusakan benda cagar budaya akibat tumbuhnya bakteri, lumut, jamur, dan mikroorganisme sangat perlu untuk dilakukan. Konservasi BCB selama ini menggunakan bahan kimia berbahaya seperti 5-bromo-3-sec-butyl-6-methyluracil (Hyvar-X), xylophene,…

Continue ReadingMinyak Atsiri sebagai Bahan Aktif Konservasi Benda Cagar Budaya

Strategi Pelestarian Benda Cagar Budaya/Situs Berbasis Masyarakat

Benda cagar budaya merupakan benda tinggalan dari kelompok komunitas tertentu yang memiliki nilai penting karena dapat menunjukkan tingkat peradaban. Oleh karena itu, perlu dilestarikan agar keberadaannya dapat diwariskan kepada generasi…

Continue ReadingStrategi Pelestarian Benda Cagar Budaya/Situs Berbasis Masyarakat