Tumbuhan siwalan (Borassus flabellifer L.) dikenal dengan nama “tal”, dijadikan perumpamaan dalam teks referensi agama Budha dalam kitab Aggi-Vacchagotta Sutta-Tripitaka (Andreson 1990 dalam Fauziah, dkk., 2019). Oleh karena itu, gambaran tentang tanaman tersebut dapat ditemukan pada beberapa relief Candi Borobudur.
Masyarakat Jawa Kuno juga memanfaatkan daun tanaman siwalan yang disebut lontar atau rontal, sebagai media untuk menulis teks atau prasasti (konsep prasasti yang digoreskan pada daun tal atau ripta prasasti, maupun pada teks ajaran keagamaan (Boechari, 1977 dalam Setiawan, 2012). Bahkan pada relief dapat ditemukan gulungan naskah lontar yang sedang dipegang oleh seseorang.