Seminar Pra Kajian Balai Konservasi Borobudur 2020
Kamis (13/02/2020) Balai Konservasi Borobudur menyelenggarakan Seminar Prakajian 2020. Kegiatan dilaksanakan selama tiga hari di Hotel Crystal Lotus, Yogyakarta.
Kepala Balai Konservasi Borobudur, Tri Hartono menyampaikan bahwa Balai Konservasi Borobudur memiliki fungsi pengembangan metode dan teknik konservasi. Selain itu juga memiliki fungsi pelaksanaan kajian konservasi terhadap aspek sipil, arsitektur, geologi, biologi dan kimia. “Saya berharap bahwa hasil kajian yang akan dilaksanakan bisa langsung diaplikasikan terhadap cagar budaya sehingga bisa langsung diterapkan dan dimanfaatkan” ungkap Tri Hartono.
“Selain bisa dimanfaatkan di BPCB di seluruh Indonesia, hasil kajian kedepan bisa dijadikan Prosedur Operasi Standar (POS) oleh Direktorat Perlindungan Kebudayaan untuk didorong menjadi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sehingga bisa dimanfaatkan oleh banyak pihak” tambahnya.
Pada Tahun 2020 Balai Konservasi Borobudur melaksanakan 9 kajian diantaranya:
- Konsolidasi Lukisan Dinding Gua Tahap I
- Penggunaan Resin Alam untuk Konsolidasi Artefak Kayu
- Kajian Zat Allelopati Tumbuhan Untuk Konservasi Cagar Budaya Berbahan Batu Andesit
- Evaluasi Kebocoran Candi Borobudur
- Kajian Distribusi Pengunjung di Zona 1 Candi Borobudur
- Pengaruh Kendaraan Bermotor terhadap Bangunan Cagar Budaya Kolonial
- Rencana Pelestarian Situs Samberan
- Identifikasi Material Cat Pada Lukisan Berbahan Kanvas
- Analisis Struktural Bangunan Kolonial Menggunakan Metode Finite Elemen dan Digital Fotogrametri