Riset Penulisan Buku “Borobudur: Sebuah Potret Budaya (Working Title)”
Kemegahan Candi Borobudur sebagai warisan budaya dunia sudah diketahui oleh banyak orang. Namun, belum banyak yang mengetahui asal usulnya hingga diakui kemegahannya seperti sekarang ini. Atas dasar itulah, Balai Konservasi Borobudur melakukan riset penulisan Buku “Borobudur: Sebuah Potret Budaya (Working Title). Riset yang dilaksanakan di Arsip Nasional Republik Indonesia ini berlangsung selama kurang lebih sepekan dimulai Senin, 6 Mei 2019. Penulisan buku tersebut bertujuan untuk menyingkap bagaimana Borobudur digunakan, didokumentasikan, dirawat dan dipugar sebagai bagian dari pembentukan identitas nasional, kolonial dan internasional. Buku ini rencananya akan diterbitkan oleh Balai Konservasi Borobudur pada tahun 2020.
Bangunan Candi Borobudur yang masih berdiri kokoh sampai dengan saat ini, mengalami dua kali pemugaran. Pemugaran pertama dilakukan 1907 s.d. 1911 oleh Van Erp. Pemugaran kedua dilakukan pada tahun 1973 s.d. 1983. Dana yang digunakan dalam pemugaran kedua ini ternyata selain menggunakan dana simpanan negara melibatkan berbagai kampanye. Kampanye penggalangan dana itu pun bahkan berskala internasional, yang dilakukan untuk memenuhi berbagai kebutuhan pemugaran.
Selain UNESCO, Pemerintah Indonesia juga melakukan penggalangan dana. PT Astra International Inc dan Garuda Indonesia Airways juga membiayai Borobudur Cultural Mission yang dilaksanakan pada 20 Januari s.d. 26 Februari 1975 di 6 negara di Eropa: Inggris, Belanda, Luksemburg, Belgia, Austria dan Perancis. Misi ini bertujuan agar negara-negara tersebut ikut berpartisipasi mengumpulkan dana bagi pemugaran Candi Borobudur. Bahkan kegiatan penggalangan dana juga didukung oleh pertunjukan tari Jawa dan Bali.