Balai Konservasi Borobudur dengan bangga mengumumkan Borobudur International Seminar on Heritage Conservation (BOISHC 2020). Kami mengundang pelajar, profesional, konservator muda dan arkeolog dari seluruh dunia untuk berdiskusi tentang Peran Pelestarian Borobudur di Kancah Internasional: Refleksi 20 Tahun Setelah Proyek Restorasi Indonesia di Angkor (ITASA 1994-2000).
Borobudur International Seminar ini memanfaatkan teknologi digital menggunakan platform webinar. Untuk menunjang kegiatan ini, terdapat pula event online tambahan yaitu:
- Pameran Virtual bertema “Laboratorium Borobudur: Kontribusi Indonesia Bagi Warisan Budaya di Asia Tenggara”
- Virtual Tour Borobudur-Angkor Bertema “Pengaruh Arsitektur Borobudur pada Candi di Angkor, Adakah Buktinya?”
Kegiatan Borobudur Internasional Seminar ini diharapkan dapat mengangkat kembali peran Indonesia di tingkat regional sekaligus meningkatkan kualitas sumber daya manusia muda Indonesia yang bewawasan global. Kegiatan webinar internasional bekerjasama dengan UNESCO Office Jakarta, ICOMOS Indonesia (International Council of Monument and Site), UNESCO Office Phnom Penh, dan APSARA Authority.
Adapun pembicara dalam webinar internasional tersebut antara lain Hilmar Farid, Ph.D (Direktur Jenderal Kebudayaan), Y.M. Sudirman Haseng (Duta Besar RI untuk Kamboja), Prof. Dr. Ing. Wardiman Djojonegoro (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI tahun 1993-1998), Prof. Ashley Thompson (School of Arts SOAS), Dr. Masanori Nagaoka (UNESCO Office Phnom Penh), Tan Sophal (APSARA Authority), Yunus Arbi, M.A (ICOMOS Indonesia), Prof. Dr. Agus Aris Munandar, M.Hum (Universitas Indonesia), Prof.Toshiya Matsui (Tsukuba University), Ismijono (ITASA project member – Indonesia), Yim Sararith (Counterpart projek ITASA) dan Nahar Cahyandaru, S.Si.,M.A (Balai Konservasi Borobudur).
Untuk informasi lebih lanjut tentang jadwal, topik, dan pembicara, silakan kunjungi situs kami http://boishc.borobudurpedia.id/
Rilis pers selengkapnya, dapat diunduh pada tautan ini.