Biopatina merupakan keadaan batuan yang telah mengalami perubahan warna akibat aktifitas mikroorganisme dalam jangka waktu yang relatif lama . Perubahan warna batuan ini disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya adalah karena adanya reaksi reduksi-oksidasi (redoks) pada batuan yang mampu mengubah struktur kristal pada mineral batuan (Puente, 2005) dan terdapatnya pigmen mikroorganisme yang tersisa pada permukaan batuan . Pigmen yang dihasilkan oleh mikroorganisme memiliki warna yang spesifik dan beragam bergantung pada jenis mikroorganisme dan media tumbuhnya (Black, 2005).
Dalam beberapa jajak pendapat , penampakan biopatina pada suatu objek menunjukan nilai klasik yang lebih tinggi. Kemunculan warna tua akan terasa pada objek yang telah mengalami patina. Hal ini disebabkan proses patina terjadi dalam waktu yang sangat lama, mencapai waktu 3000 tahun proses. Terminologi patina pertama kali didefinisikan oleh Filip po Baldinu cci pada tahun 1681 yang didokumentasikan pada Dictionary of Art. Dalam kamus ini patina didefinisikan sebagai penurunan kecerahan pada lukisan dinding seiring dengan lamanya waktu. Pada abad 18, terminologi digunakan untuk istilah pada perubahan warna pada perak dan perunggu yang disebabkan oleh oksidasi logam.
Untuk artikel selengkapnya silahkan unduh ditautan ini