Jumat (14/12/2018) Balai Konservasi Borobudur (BKB) mengadakan Kegiatan Penyusunan Rencana Pelestarian Cagar Budaya Borobudur di Hotel Neo+ Awana Yogyakarta. Sebanyak 47 staf BKB berpartisipasi aktif selama tiga hari dari jumat sampai minggu. Tak lupa beberapa tamu undangan dari PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (TWCB), Perkumpulan Ahli Arkeologi Indonesia (IAAI), Kelurahan dan Kecamatan Borobudur, Dinas Kabupaten Magelang dan purnakarya BKB.
Adapun acara dibuka oleh Kepala Balai Konservasi Borobudur dalam hal ini diwakili oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha Dra. Wahyu Astuti, M.A. Dalam sambutannya disampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dari staff Balai Konservasi Borobudur agar dapat melestarikan cagar budaya. Selain itu dengan mengundang pihak-pihak terkait diharapkan ada dampak positif (win-win solution) baik untuk BKB pada khususnya dan masyarakat dan instansi/stakeholder yang terkait pada umumnya.
Materi yang disampaikan diantaranya :
- Evaluasi Kawasan Cagar Budaya Borobudur dan Rencana Ke Depan oleh Drs. Wahyu Indrasana, M.Hum
- Pemugaran Borobudur 1973 – 1983 dan Rencana Pelestarian Ke Depan oleh Drs. Dukut Santoso (Mantan Kepala BKB)
- Pemanfaatan kawasan Candi Borobudur dan Tantangannya oleh Palwoto PT TWCB
- Potensi PNBP pada Pemanfaatan Warisan Dunia Borobudur oleh Dra. Wahyu Astuti, M.A
- Evaluasi program Kerja Balai Konservasi Borobudur tahun 2018 oleh Koordinator Urusan/Pokja Balai Konservasi Borobudur
- Review Program Kerja Balai Konservasi Borobudur tahun 2019 oleh Tim PRP BKB
- Kebijakan Pelestarian Kawasan Cagar Budaya Borobudur oleh Direktorat PCBM
- Etika Pelestarian Dalam Pemanfaatan Warisan Budaya Dunia oleh Dr. Wiwin Juwita (IAAI Pusat, Jakarta)
- Potensi dan Ancaman Situs Warisan Dunia Borobudur oleh Dr. Junus Satrio Atmojo