Kamis, 8 April 2021 Balai Konservasi Borobudur melaksanakan Penyemprotan perdana Minyak Atsiri sereh wangi pada Candi Borobudur. Hilmar Farid (Dirjenbud) Bersama dengan Wiwit Kasiyati (Kepala Balai Konservasi Borobudur) mengawali kegiatan penyemprotan tersebut.
Sebelumnya, Ari Swastikawati selaku Koordinator Kajian dan laboratorium menjelaskan mengenai prosedur pengaplikasian minyak atsiri sereh wangi, yaitu :
- Pengaplikasian Minyak atsiri sereh wangi dengan cara penyemprotan
- Penyemprotan khusus pada permukaan batu yang terdapat lumut
- Selanjutnya tutup permukaan batu dengan plastik selama 24 jam.
Setelah 24 jam paska aplikasi, kemudian pembersihan lumut secara mekanis kering. Lumut yang sudah mati mengalami perubahan warna dari hijau menjadi cokelat dan mengering. Lumut yang sudah menjadi cokelat dan mengering, selanjutnya melalui pembersihan kering dengan sikat ijuk atau sapu lidi.
Pada kesempatan ini Wiwit kasiyati, Kepala Balai Konservasi Borobudur menyerahkan secara simbolis dokumen paten atas temuan penggunaan minyak atsiri untuk negara kepada Hilmar Farid (Dirjenbud). Hilmar Farid sangat mengapresiasi inovasi aplikasi minyak atsiri ini. “Penggunaan minyak atsiri ini juga mempunyai banyak keunggulan. Karena organik tentu lebih aman bagi pengguna maupun lingkungan. Secara harga juga lebih hemat. Harapannya, dapat terjalin Kerjasama dengan masyarakat untuk dapat memproduksi minyak atsiri. Tentu ini menjasi investasi yang pas dalam membangun ekosistem pelindung cagar budaya” ungkap Hilmar Farid dalam wawancara setelah penyemprotan.