You are currently viewing Peningkatan SDM Pengelolaan Limbah Laboratorium Cagar Budaya
Kegiatan Peningkatan SDM Pengelolaan Limbah Laboratorium Cagar Budaya

Peningkatan SDM Pengelolaan Limbah Laboratorium Cagar Budaya

Peningkatan SDM Pengelolaan Limbah Laboratorium Cagar Budaya

Senin (29/07/2019) Balai Konservasi Borobudur (BKB) menyelenggarakan Peningkatan SDM Pengelolaan Limbah Laboratorium Cagar Budaya. Kegiatan ini diikuti 25 peserta dari staf internal BKB dan tiga narasumber dari Universitas Islam Indonesia.

Kasubbag Tata Usaha Ari Swastikawati membuka acara 

Dalam sambutannya, Kasubbag Tata Usaha Ari Swastikawati menyampaikan laboratorium BKB memiliki berbagai laboratorium dan berisiko menghasilkan limbah. Penggunaan bahan kimia di laboratorium cagar budaya seperti asam sulfat, asal klorida, kloroform, dapat membahayakan manusia dan lingkungan. Selain itu terdapat limbah berbahaya di antaranya limbah bahan kimia kadaluarsa karena tidak habis. Diharapkan kegiatan ini dapat menambah pengetahuan untuk mengelola limbah, dan diharapkan masukan dari narasumber terhadap kondisi laboratorium BKB.

Materi yang disampaikan di antaranya :

  1. Karakteristik dan Dampak Limbah Laboratorium oleh Thorikul Huda, S.Si.,M.Mc
  2. Peraturan Pengelolaan Limbah B3 oleh Prof. Riyanto, S.Pd.,M.Si.,Ph.D
  3. Pengelolaan dan Pengolahan Limbah Laboratorium oleh Dr. rer. Nat. Nurul Hidayat Aprilita, S.Si.,M.Si
  4. Penimbunan dan Pembuangan Akhir Limbah Laboratorium oleh Dr. rer. Nat. Nurul Hidayat Aprilita, S.Si.,M.Si

Balai Konservasi Borobudur merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang mempunyai tugas melaksanakan kajian konservasi dan pelestarian. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, BKB memiliki fungsi terkait pelaksanaan kajian konservasi serta pengembangan metode dan teknik cagar budaya. Untuk menunjang fungsi tersebut, BKB memiliki laboratorium seperti laboratorium kimia, mikrobiologi, fisik/petrografi dan SEM (Scanning Electron Microscopy).

Paparan Karakteristik dan Dampak Limbah Laboratorium oleh Thorikul Huda, S.Si.,M.Sc

Thoriqul Huda, dalam paparan tentang Karakteristik dan Dampak Limbah laboratorium menyampaikan penanganan limbah laboratorium harus berhati-hati karena ada bahan kimia yang mudah terbakar, mudah meledak dan mudah menguap. Sejak awal limbah harus sudah dikarakteriksasi, apakah organik, anorganik, asam atau basa. Selain itu perlu adanya manajemen risiko untuk meminimalisasi dampak dari pengelolaan limbah.

Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan kepada staf internal BKB tentang pengelolaan limbah secara tepat, sehingga limbah yang dihasilkan tidak membahayakan manusia dan lingkungan. Diharapkan dari peningkatan SDM ini adalah terkelolanya limbah laboratorium cagar budaya.