You are currently viewing Pengukuran Deformasi Vertikal Titik Kontrol Candi Borobudur

Pengukuran Deformasi Vertikal Titik Kontrol Candi Borobudur

Pengukuran Deformasi Vertikal Titik Kontrol Candi Borobudur

Candi Borobudur yang berdiri megah sampai saat ini merupakan salah satu cagar budaya yang menjadi perhatian dunia internasional. Pemugaran total untuk rekonstruksi bangunan candi dilaksanakan pada tahun 1970-an. Berbagai program kegiatan pasca pemugaran kemudian dilaksanakan untuk memelihara dan melestarikan bangunan peninggalan sejarah tersebut. Salah satu bentuk  pencegahan terhadap kerusakan yang mungkin terjadi adalah dengan melakukan pemantauan stabilitas struktur Candi Borobudur terhadap kemungkinan terjadinya deformasi. Kegiatan yang dilakukan dengan melakukan pengukuran deformasi vertikal titik kontrol Candi Borobudur dalam kerangka evaluasi stabilitas candi.

Titik Kontrol di Lantai Candi Borobudur

Pengukuran deformasi vertikal titik kontrol Candi Borobudur atau pengukuran beda tinggi dilakukan dengan menggunakan alat pengukur beda tinggi yang dimiliki oleh Balai Konservasi Borobudur,  LEICA SPRINTER 200M Electronic Level. Pengukuran beda tinggi disini adalah suatu pekerjaan pengukuran untuk menentukan beda tinggi beberapa titik dimuka bumi terhadap tinggi muka air laut rata-rata. Pekerjaan ini dapat pula diaplikasikan pada pekerjaan konstruksi bangunan dimana titik titik konstruksi harus ditentukan ketinggiannya atau elevasinya.

 

Balai Konservasi Borobudur secara berkala melakukan pengamatan stabilitas struktur candi. Hal tersebut dilakukan di bangunan candi dan bukit pendukungnya. Cara itu merupakan rekomendasi para ahli dari beberapa negara yang terlibat pada pemugaran Candi Borobudur. Pengamatan bagian atas candi (upper structure) dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan perubahan kedudukan candi. Perubahan tersebut bisa berupa penurunan, kemiringan maupun pergerakan kearah horizontal. Metode yang diterapkan ialah pengamatan secara berkala terhadap posisi horizontal dan vertical titik-titik pemantauan pada tubuh candi. Teknik yang digunakan yaitu teknik pengukuran poligon, sipat datar dan trilaterasi. Dari kedua metode pengukuran tersebut diperoleh informasi geometrik berupa posisi titik-titik jaring kontrol deformasi dalam koordinat XYZ (3 dimensi). Dengan demikian, dapat dievaluasi perubahan yang terjadi baik secara horizontal (XY) maupun vertikal (Z).