Sudah diketahui sejak lama bahwa akar kayu wangi banyak manfaatnya. Baik untuk kesehatan, kecantikan maupun untuk keperluan sehari-hari. Untuk keperluan kesehatan akar wangi berfungsi sebagai obat herbal karena memiliki kandungan berbagai zat, yaitu vetiveno, asam vetivenic, asetat vetivenyl dan senyawa sejenis lainnya. Akar wangi juga digunakan sebagai parfum, sabun, dan kosmetik. Akar kayu wangi yang dikeringkan secara tradisional digunakan untuk pengharum lemari pakaian, pengusir serangga pada rak buku, atau sebagai wewangian untuk batik dan keris. Aroma wangi ini berasal dari essential oil (minyak atsiri) yang dihasilkan pada bagian akar.
Awal tahun 2017, Balai Konservasi Borobudur melakukan kajian minyak atsiri akar kayu wangi untuk pembersihan lumut kerak pada batu cagar budaya. Kajian skala laboratorium dilakukan oleh Fransisca Dian Ekarini, S.Si., M.A. Kajian skala laboratorium masih dilakukan sampai saat ini.
Bulan Februari 2017, dilakukan ujicoba aplikasi minyak atsiri akar wangi pada batu andesit yang ber-lumut kerak. Aplikasi di lapangan diuji coba pada susunan batu andesit di laboratorium lapangan Balai Konservasi Borobudur. Konsentrasi minyak atsiri akar wangi yang digunakan adalah 10%, yaitu minyak atsiri 10ml ditambah larutan ethanol atau pelarut lainnya sebanyak 90ml. Aplikasi dilakukan pada area lumut kerak seluas ±10 x10 cm dengan penyemprotan tidak lebih dari 5ml.
Hasil Anallisis
Berdasarkan pengamatan di lapangan, terlihat bahwa terjadi perubahan warna pada lumut kerak. Perubahan sudah terlihat dalam waktu 1 minggu. Perubahan warna lumut kerak dari hijau menjadi putih dapat berarti matinya lumut kerak. Namun perlu diamati kembali untuk memastikan bahwa lumut kerak tidak mati suri. Oleh karena itu pada bulan ketiga, setelah lumut kerak berubah menjadi coklat, batu percobaan dibersihkan secara mekanik, yaitu menyikatan dan penyemprotan batu dengan air. Setelah 7 bulan pasca aplikasi minyak atsiri akar wangi, lumut kerak tidak muncul kembali. Hal ini menandakan bahwa lumut kerak benar-benar mati.
Batu yang telah diberi aplikasi minyak atsiri akar wangi ini berada di luar ruangan, terpapar sinar matahari dan hujan. Namun setelah diberi minyak atsiri akar wangi dengan konsentrasi 10% pada percobaan di lapangan, ternyata efektif dengan kondisi lingkungan tersebut.