You are currently viewing Penggunaan Bahan Alami Pada Bahan Restorasi Lukisan Gua Prasejarah  Maros Pangkep (Sulawesi Selatan)

Penggunaan Bahan Alami Pada Bahan Restorasi Lukisan Gua Prasejarah Maros Pangkep (Sulawesi Selatan)

Di kawasan pegunungan kapur (kars) Maros dan Pangkep terdapat gua-gua yang pada masa prasejarah dihuni oleh manusia. Selain sebagai tempat tinggal, dinding-dinding gua digunakan sebagai media untuk mengekspresikan pengalaman, perjuangan dan harapan hidup manusia dalam bentuk lukisan gua.

Pada umumnya lukisan gua prasejarah di Maros dan Pangkep hanya memiliki dua warna yaitu merah dan hitam. Warna merah yang digunakan dalam pembuatan lukisan umumnya dapat dihasilkan dari oker (ochre) atau oksida besi (Fe2O3 (haematite) yang bersumber dari bahan batuan mineral, sedangkan warna hitam biasanya menggunakan bahan arang, Hasil analisis laboratorium terhadap sampel lukisan gua menunjukkan bahwa lapisan merah bahan lukisan menunjukan  adanya unsur  CaCO3, Ca SO4, Al, Fe. Unsur Pb juga terdapat pada sampel lukisan. Adanya unsur Pb yang teroksidasi dengan Oksigen menjadi Pb O pada sampel lapisan merah bahan lukisan, menunjukkan bahwa selain unsur Fe merupakan unsur utama dari bahan hematit memberikan dugaan bahwa unsur Pb O ini juga memberikan peran dalam pembentukan warna merah pada bahan lukisan. Hasil kajian yang telah dilakukan, memberi hasil bahwa sumber lukisan gua berupa batuan merah saat ini masih banyak dijumpai di sekitar gua prasejarah di Maros dan Pangkep.

Bahan untuk restorasi lukisan gua penting untuk segera dirumuskan mengingat selama ini restorasi lukisan gua prasejarah jarang dilakukan karena belum ditemukannya bahan pengganti yang efektif untuk diterapkan dalam lukisan dinding gua. Hasil penelitian terdahulu menunjukkan bahwa penggunaan bahan hematit dengan campuran bahan kimia untuk restorasi lukisan gua kurang efektif dan warna lukisan agak berbeda dengan aslinya. Untuk itu dilakukan uji pembuatan bahan rekontruksi dengan bahan utama batuan merah dengan campuran bahan alami. Bahan untuk restorasi lukisan gua ini diharapkan aman untuk lukisan gua dan bersifat reversible serta tidak berdampak pada lingkungan. Hasil pengujian menunjukkan dari beberapa bahan alami, campuran daun sirih dan getah nangka memperlihatkan hasil yang efektif dan warna yang dihasilkan hampir mendekati dengan warna lukisan yang ada di gua-gua prasejarah.

Untuk artikel selengkapnya silahkan unduh disini