Hujan abu yang disebabkan erupsi Gunung Merapi pada 22/06/2020 mengguyur beberapa wilayah di Kabupaten Magelang. Salah satunya di Kecamatan Borobudur. Kawasan Candi Borobudur pun terkena guyuran hujan abu sekitar pukul 10.00 s.d. 11.00 WIB. Kepala Seksi Konservasi Balai Konservasi Borobudur, Yudi Suhartono, di depan para wartawan menjelaskan bahwa tumpukan abu mayoritas ada di batuan Candi Borobudur. Hal itu kalau dibiarkan lama-lama, akan merusak batu candi. “Abu vulkanik mempunyai sifat asam, sehingga akan membuat batuan lapuk dan rusak,” kata Yudi. Meskipun demikian, pihak BKB tidak akan melakukan penutupan candi dengan terpal karena ketebalan abu masih tipis sekitar satu milimeter di bangunan candi.
Petugas dari Balai Konservasi Borobudur, menggunakan dua metode guna pembersihan bangunan candi dari abu yang menempel. Yang pertama, menggunakan sikat atau alat hisap untuk membersihkan abu yang menempel padi bagian candi yang sulit dijangkau. Yang kedua, bangunan candi akan disemprot dengan air. Ditambahkan oleh Yudi, pembersihan bangunan candi diharapkan selesai dalam pekan ini. Pembersihan kali ini memerlukan ketelitian karena terjadi hujan yang tidak begitu deras setelah hujan abu, yang mengakibatkan abu menjadi lengket. Tim laboratorium analisis juga diturunkan untuk mengambil sampel abu guna penelitian kandungan yang ada di dalamnya.