Selama 3 hari dimulai dari hari Senin (24/02-/2020) sampai berita ini diturunkan sedang dilakukan proses pembenahan situs Dipan. Proses pembenahan dilakukan oleh pokja Pengaman dan Penyelamatan bersama dengan pokja Pemeliharaan KCB Borobudur.
Pembenahan meliputi penggantian kerangka atap dengan kayu baru. Perkuatan konstruksi dengan menambahkan tiang dibeberapa bagian serta pembersihan atap terpal dari sampah daun. Akses jalan tanah menuju ke situs Dipan dan sekeliling situs juga dibersihkan dari rumput ilalang sehingga kesan bersih didapat. Jalan setapak juga diratakan dan dipadatkan agar tidak terlalu becek apabila turun hujan.
Kegiatan ini dilakukan oleh Balai Konservasi Borobudur sebagai tugas pokok BKB dalam melaksanakan konservasi dan pelestarian Candi Borobudur dan kawasan cagar budaya Borobudur. Serta menjadi bagian dari periodic reporting Borobudur Temple Compounds kepada UNESCO sebagai Warisan Dunia. Situs Dipan ini merupakan salah satu situs didalam Kawasan Cagar Budaya Borobudur yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya tingkat nasional pada tahun 2014. Terdapat 9 situs di Kawasan Cagar Budaya Borobudur. Yaitu Candi Borobudur, Candi Pawon, Candi Mendut, Situs Dipan, Situs Brongsongan, Situs Bowongan, Situs Samberan, Situs Plandi dan Kompleks Makam Belanda (Kerkhoff).
Seperti yang pernah diberitakan sebelumnya, di Situs Dipan ditemukan arca Mahakala dari bahan terakota tanpa bagian belakang dan asana (landasan). Selain itu juga ditemukan antefik dari bahan terakota yang disimpan di kantor Balai Konservasi Borobudur. Pada lahan yang sama juga ditemukan fragmen bata kuna dan batu andesit berbentuk kerucut dengan delapan sisi dan bagian atas yang terpotong selain itu juga ditemukan batu dengan pahatan stupa (JICA,1979:71).
Eksisting temuan Arkeologis di lapangan dijumpai temuan fragmen bata kuna yang berada dalam lubang galian (test pit) yang digali untuk penelitian arkeologi oleh Balai Arkeologi Yogyakarta. Salah satu fragmen bata kuna yang dijumpai berukuran (panjang x lebar x tinggi = 19 x 14 x 8 cm) pada kedalaman 1,3 m. Dari bentuk dan ukuran bata tersebut, maka bata tersebut diindikasikan sebagai bata penyusun struktur bangunan kuna masa klasik.