You are currently viewing Pembekalan Peserta Magang

Pembekalan Peserta Magang

Rabu (12/08/2020) sebanyak sembilan peserta magang mengikuti pembekalan di ruang sidang Balai Konservasi Borobudur. Peserta magang tersebut terdiri dari :

  1. empat siswa dari SMKN 1 Cangkringan jurusan Analisis Pengujian laboratorium,
  2. empat mahasiswa dari STP AMPTA Yogyakarta jurusan Pariwisata, serta
  3. satu mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada jurusan Analisis Survey dan Pemetaan;

Materi pembekalan disampaikan oleh Hari Setyawan, Arkeolog BKB. Diawali dengan penjelasan umum mengenai Candi Borobudur pada masa dulu dan sekarang. Terdapat pula penjelasan menganai struktur candi yang terdiri dari Kamadhatu, Rupadhatu dan Arupadhatu. Kamadhatu merupakan badan Candi, dan Arupadhatu merupakan bagian atas Candi. Relief-relief yang ada menjelaskan kehidupan manusia. Pemugaran Candi Borobudur telah dilakukan sebanyak dua kali. Yang pertama pada tahun 1907-1911 oleh Theodore Van Erp dan yang kedua pada tahun 1973-1983 oleh pemerintah Republik Indonesia yang bekerja sama dengan UNESCO.

Selain itu dijelaskan keterkaitan Candi Borobudur, Candi Mendut dan Candi Pawon. Ketiga Candi tersebut merupakan satu kesatuan dan berada dalam satu garis lurus jika dilihat menggunakan satelit. Ketiganya juga berhubungan dalam prosesi umat Budha. “Sebenarnya masih ada satu Candi lagi yang terletak digaris lurus yang sama yaitu Candi Ngawen” ungkap Hari.

Ditutup dengan penjelasan mengenai peran Balai Konservasi Borobudur dalam pegelolaan Candi Borobudur. Menurutnya, paradigma orang awan sekarang sebagian besar salah dalam melihat Candi Borobudur. Hal tersebut tebukti dengan beberapa peserta pembekalan yang menyampaikan bahwa mereka melihat Candi Borobudur sebagai tempat wisata. Hal tersebut perlu dibenahi, karena hal utama yang harus kita tahu bahwa Candi Borobudur adalah salah satu Cagar Budaya penginggalan sejarah yang telah masuk dalam daftar peninggalan sejarah di dunia (World Heritage). Harapannya dengan mengingat hal tersebut maka para wisatawan dapat lebih menjaga lingkungan serta memperhatikan kelestarian Candi Borobudur itu sendiri.