Pembekalan Peserta Magang
Balai Konservasi Borobudur sebagai unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Pendidikan dan kebudayaan memiliki tujuan, salah satunya yaitu melaksanakan kemitraan di bidang konservasi dan pelastarian Candi Borobudur, Candi Mendut, Candi Pawon, dan kawasan cagar budaya Borobudur. Sebagai bentuk kemitraan yang dilakukan Balai Konservasi Borobudur (BKB) yaitu pemagangan. Saat ini terdapat kurang lebih 21 mahasiswa dan mahasiswi yang melaksanakan pemagangan di BKB. Peserta pemagangan berasal dari UIN Jakarta, UGM, Atmajaya, UII, UNTIDAR, UNS dan Politeknik Sahid Jakarta. Terbagi di beberapa kelompok kerja yang ada di BKB sesuai dengan jurusan peserta magang. Untuk itu, Kamis (23/01/2020) dilaksanakan Pembekalan peserta magang.
Materi disampaikan oleh Hari Setyawan, arkeolog BKB di ruang sidang 2 BKB. Peserta magang mendapat penjelasan mengenai sejarah Candi Borobudur. Candi yang mulai dibangun pada abad ke VIII – IX masehi ini dibangun dalam 5 tahap. Dalam Pembangunan juga terdapat 5 struktur organisasi pekerja, yaitu :
- Yajamana (king/Maharaja) : orang yang memerintah pembangunan
- Sthapaka (arsitek pendeta) : orang yang merencanakan pembangunan
- Sthapati (arsitek konstruksi) : membuat detail
- Sutragrahin (surveyor)
- Takshaka (ahli pahat)
Dibahas pula mengenai asal nama Candi Borobudur, struktur Candi Borobudur dan Pembacaan relief. Paparan dilanjutkan dengan sesi diskusi. Terdapat pertanyaan dari peserta magang mengenai keadaan sosial ekonomi pada masa pembangunan hingga Candi Borobudur ditinggalkan pada akhir abad 10.
Melalui pembekalan ini diharapkan peserta magang dapat lebih memahami mengenai Candi Borobudur. Serta menambah wawasan yang dapat menunjang studinya. Untuk kedepannya pembekalan dapat pula dilaksanakan di lapangan untuk lebih mengenal lingkungan.