You are currently viewing Pemasangan Alat Crackmeter Pada Selasar Candi Borobudur

Pemasangan Alat Crackmeter Pada Selasar Candi Borobudur

Pemasangan Alat Crackmeter Pada Selasar Candi Borobudur

Senin (14/01/2020) Sebanyak 3 staf Balai Konservasi Borobudur dari Tim Monitoring dan Evaluasi Balai Konservasi Borobudur melakukan pemasangan alat crackmeter di Candi Borobudur. Pemasangan berupa data logger dan dua buah sensor crackmeter dipasang pada nat dinding selasar sisi barat daya Candi Borobudur.

Penggunaan Euroland FK 20 pada landasan sensor crackmeter

Pemasangan alat crackmeter di Candi Borobudur bertujuan mendukung kegiatan monitoring struktur candi untuk mengetahui pergerakan nat antarbatu pada dinding candi. Sensor crackmeter mampu menghitung perubahan jarak nat antarbatu dalam satuan mikron. Nat batu dipilih berdasarkan potensi tingkat pergerakan paling besar.

 

Pemasangan sensor crackmeter dengan rubber gum

Pemasangan sensor pada nat menggunakan Euroland FK20 dan pasir halus. Alat yang sudah ditempelkan kemudian ditahan dengan rubber gum agar lekatan sensor dengan batu sempurna dan posisi tidak bergeser. Kabel sensor dipasangkan pada data logger sesuai warna kabel, kemudian melakukan pemasangan baterai dan setting alat dengan pengambilan data dengan interval 15 menit.

Kegiatan pengukuran dengan alat crackmeter dimulai sejak tahun 2013 dengan pengadaan 4 sensor crackmeter. Dua sensor dipasang di dinding Candi Mendut, dua sensor di dinding Candi Borobudur. Tahun 2017, dua sensor yang dipasang di dinding candi Borobudur dipindahkan untuk kegiatan kajian pada dinding candi Mendut.

Pemasangan kabel sensor pada data logger