Sebagai salah satu upaya meningkatkan sumber daya manusia pelestari cagar budaya, Balai Konservasi Borobudur menyelenggarakan Pelatihan Tenaga Teknis Konservasi dan Pemugaran Tingkat Tinggi, pelatihan berlangsung selama 22 hari, 17 Oktober-7 November 2014 di kantor Balai Konservasi Borobudur.
Pelatihan Tenaga Teknis Konservasi dan Pemugaran Tingkat Tinggi merupakan tingkatan yang terakhir setelah para peserta mengikuti pelatihan dasar dan menengah sebelumnya. Dalam pelatihan ini para peserta lebih dituntut untuk membuat perencanaan konservasi dan pemugaran sehingga menghasilkan rencana yang sesuai dengan kaidah/aturan cagar budaya.
Kepala Balai Konservasi, Marsis Sutopo mengatakan bahwa tujuan pelatihan ini untuk menghasilkan tenaga perencana konservasi dan pemugaran yang memenuhi kopetensi dalam aturan cagar budaya beserta rencananya. Selain itu diharapkan akan muncul bibit-bibit tenaga pemugar dan konservator yang terlatih dan profesional yang mampu menerapkan di satuan kerja masing- masing.
Kegiatan pelatihan meliputi praktek lapangan dan observasi lapangan dibeberapa tempat di Jawa Tengah, DIY dan Jawa Timur.Kegiatan lapangan meliputi pengambilan data baik untuk perencanaan konservasi dan pemugaran pada bangunan cagar budaya, dilanjutkan dengan analisis data dan penyusunan laporan praktek perencanaan konservasi dan pemugaran.
Setalah dilakukan pengambilan dan penyusunan laporan para peserta juga akan menyusun sistem monitoring dan evaluasi dari hasil pengamatan dan penelitian di lapangan, yang dilanjutkan dengan diskusi hasil praktek perencanaan konservasi dan pemugaran.
Peserta Pelatihan Tenaga Teknis Konservasi dan Pemugaran Tingkat Tinggi berjumlah sebanyak 22 orang yang berasal dari Unit Pelayanan Teknis dilingkungan Direktorat Jenderal Kebudayaan, dinas-dinas daerah yang membidangi kebudayaan dan PT KAI.