You are currently viewing Pelatihan Teknik Konservasi dan Analisis

Pelatihan Teknik Konservasi dan Analisis

Rabu (07/04/2021) Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Pegawai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerja sama dengan Balai Konservasi Borobudur (BKB) menyelenggarakan Pelatihan Teknik Konservasi dan Analisis Laboratorium Cagar Budaya. Peserta Pelatihan berjumlah 35 orang, berasal dari seluruh Indonesia. Pada kesempatan ini peserta pelatihan Teknik Konservasi dan Analisis Laboratorium memperoleh materi teori dan praktek mengenai :

  1. Pengetahuan Cagar Budaya Indonesia
  2. Etika profesi
  3. Pengetahuan material dan Pelapukan Cagar Budaya (Aspek Kimia, Fisika dan Petrografi, serta Biologi)
  4. Dokumentasi Konservasi Cagar Budaya
  5. Dasar-dasar Konservasi
  6. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
  7. Lingkungan dan Pengaruh Terhadap Material Cagar Budaya
  8. Kerusakan dan Pelapukan Material
  9. Praktik observasi Keruskan dan Pelapukan
  10. Praktik Pengamatan Rona Lingkungan
  11. Pengantar analisis Laboratorium
  12. Praktik Pengambilan sampel
  13. Praktik Analisis Laboratorium Kimia, Fisika, dan Biologi
  14. Teknik Konservasi Batu, Bata, dan Kayu
  15. Praktik Konservasi Batu, Bata, dan Kayu
  16. Kapita Selekta

Materi tersebut disampaikan oleh fasilitator yang merupakan staff Balai Konservasi Borobudur. harapannya, dengan materi tersenut dapat mendukung tugas sehari-hari sehingga konservasi cagar budaya dapat dilakukan sesuai dengan prinsip konservasi yang tertuang dalam undang-undang.

Pelatihan sudah berlangsung dari tanggal 5 April 2021. Selama 5 (lima) hari dari tanggal 5-9 April 2021, peserta menerima materi secara teori dan praktek. Sebelumnya para peserta juga telah melaksanakan rapid antigen, sebagai bagian dari protokol kesehatan. Selama pelaksanaan pelatihan peserta juga wajib mematuhi protokol kesehatan.

Hal ini menjadi salah satu bentuk pelestarian cagar budaya yaitu upaya konservasi. Untuk melakukan konservasi seseorang harus mengerti bagaimana melakukan teknis konservasi dan analisis laboratorium. Konservasi harus berdasarkan pada permasalan yang terjadi sehingga efektif dan efisien dengan dampak negatif sekecil mungkin. oleh karena itu perlu pemahaman secara mendalam mengenai meterial yang ditangani dan permasalahannya.