Paparan Konservasi dan Pemugaran Cagar Budaya Bata
Rabu (01/05/2019) Sebanyak 28 peserta dari berbagai instansi mengikuti Workshop Konservasi dan Pemugaran Cagar Budaya Bata. Acara tersebut berlangsung 29 April – 03 Mei 2019.
Di hari ketiga peserta memperoleh materi tentang konservasi dan pemugaran. salah satu di antaranya adalah materi Konservasi Cagar Budaya Bata oleh Aris Munandar dan Pemugaran Cagar Budaya Bata oleh Ismijono.
Dalam presentasi tersebut Aris, pakar konservasi sekaligus purnatugas Balai Konservasi Borobudur (BKB) menyampaikan bahwa konservasi harus memiliki prinsip otentisitas dan prinsip teknis. Otentisitas yang dimaksud meliputi keaslian bahan, desain, tata letak, teknologi pengerjaan serta kontek hubungannya dengan benda lain di sekitarnya. Dalam prinsip teknis yaitu melalui prosedur diagnostik yaitu studi konservasi, observasi, analisis/identifikasi, dan membuat perencanaan metode dan teknik.
Selain itu hadir pula pakar pemugaran, Ismijono. Ismijono menyampaikan bahwa pemugaran cagar budaya dilakukan berdasarkan hasil studi kelayakan yang dapat dipertanggungjawabkan secara akademis, teknis, dan administratif. Cagar budaya bata merupakan sumber daya budaya yang rapuh dan non-renewable sehingga kesalahan memugar dapat menimbulkan salah interpretasi atau dapat diartikan pemutarbalikan sejarah.