You are currently viewing Pameran Perpustakaan dan Arsip Jawa Tengah

Pameran Perpustakaan dan Arsip Jawa Tengah

Pameran Perpustakaan dan Arsip Jawa Tengah

Kamis, (17/10/19) Balai Konservasi Borobudur kembali berpartisipasi dalam Pameran Perpustakaan dan Arsip Jawa Tengah yang dilaksanakan di Rita Mall, Purwokerto. Pameran dibuka oleh Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah mewakili Gubernur Jawa Tengah. Turut hadir Bupati Kabupaten Banyumas beserta jajarannya. Kegiatan pembukaan pameran diawali dengan pembacaan puisi dan Tarian Indonesia yang ditampilkan oleh anak-anak tunarungu dari SLB Yakut Purwokerto.

Pameran dengan tema “dari jawa tengah menuju indonesia pintar dan bermartabat” ini digelar dari tanggal 17 s.d 20 Oktober 2019. Adapun maksud dan tujuan dari pameran adalah sebagai berikut :
1. mendukung pemerintah Jawa Tengah dalam promosi kearsipan dan perpustakaan
2. Sebagai ajang sosialisasi kedapa masyarakat
3. mengembangkan program perpustakaan berbasis inklusi sosial, dalam rangka sosialisasi dan publikasi agar minat baca masyarakatsemakin meningkat.

Pameran Perpustakaan dan Arsip Jawa Tengah diikuti oleh 62 stand yang terdiri dari Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Kota Provinsi Jawa Tengah, intansi vertikal seperti OJK, Museum BPK dan Balai Konservasi Borobudur. Kegiatan ini juga didukung dengan lomba audio visual berwawasan kebangsaan, edukasi dan seminar, bedah buku, dan sinema anak bangsa.

Kunjungan Bupati Banyumas di Stand Balai Konservasi Borobudur

Bupati banyumas, Ir. H. Ahmad Husain, berharap pameran dapat sukses dan berhasil merubah mindset masyarakat, bahwa membaca adalah harga diri, membaca adalah uang, membaca adalah kerja, dan membaca adalah sukses. Karena orang sukses biasanya suka membaca.

Sedangkan dalam sambutan pengarahan gubernur Jawa Tengah yang disampaikan oleh Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah, disebutkan bahwa orang hebat harus ber-literasi. Pameran merupakan salah satu edukasi kepada masyarakat. Perpustakaan yang hebat tidak hanya melayani dan meminjamkan buku tetapi juga mencipatakan komunikasi antara stakeholder. Dengan edukasi akan terbuka wawasan, kemampuan dan harga.