Gempa magnitudo 6,0 skala ritcher yang mengguncang wilayah Bantul , Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada hari Jumat, 30 Juni 2023 Pukul 19.57 WIB dirasakan di beberapa wilayah termasuk di sekitar Candi Borobudur , Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Namun gempa tersebut ternyata tidak berpengaruh terhadap struktur Candi Borobudur. Hal ini ditegaskan oleh Tim Monev Stabilitas Struktur Candi Borobudur yang melaksanakan pengambilan data Monitoring Kemiringan Dinding Lorong I Candi Borobudur. Dari Monev yang dilaksanakan pada hari Senin (3/7/2023) dapat disimpulkan bahwa tidak ada perubahan data sebelum dan sesudah gempa pada kemiringan dinding Candi Borobudur. Sehingga dapat disimpulkan bahwa guncangan gempa sama sekali tidak mempengaruhi struktur Candi Borobudur.
Sejarah Singkat Candi Borobudur
Candi Borobudur pertama kali dipugar pada tahun 1907-1911 oleh van Erp untuk memperbaiki dan mengembalikan bagian Arupadatu dan stupa induk. Pemugaran kedua pada tahun 1973-1983 oleh pemerintah Indonesia yang dibantu dari Unesco dan negara-negara donor. Pemugaran tahap kedua adalah untuk memperbaiki dan mengembalikan bagian Rupadatu (tubuh candi). Meskipun pemugaran dinyatakan sudah selesai, tetapi masih meninggalkan pekerjaan besar yaitu pemeliharaan, perawatannya, dan pelestariannya sebagai Warisan Dunia. Candi Borobudur yang sudah ditetapkan sebagai Warisan Dunia tentunya memerlukan pemeliharaan, perawatan, dan upaya pelestarian secara khusus.
Monev Stabiltas Struktur Candi dan Bukit Candi Borobudur, Candi Mendut dan Candi Pawon
MCB Warisan Dunia Borobudur sebagai manajer site Candi Borobudur mempunyai beberapa fungsi, salah satunya adalah pelaksanaan pengamanan, pemeliharaan, dan pemugaran Candi Borobudur, Candi Mendut, dan Candi Pawon. Berdasarkan hal tersebut tersebut maka dibentuklah Tim Monev Stabiltas Struktur Candi dan Bukit Candi Borobudur, Candi Mendut dan Candi Pawon. Maksud dari kegiatan Monev ini adalah untuk mengumpulkan data teknis mengenai pergerakan tanah Candi dan Bukit. Sedangkan tujuannyai adalah untuk mengetahui tingkat stabilitas struktur candi dan bukit berdasarkan analisa data pengukuran. Hasil dari kegiatan ini diharapkan bisa digunakan sebagai kerangka dalam rangka pelaksanaan pelestarian Candi Borobudur, Candi Mendut dan Candi Pawon.
Salah satu kegiatan Monev Stabilitas Struktur candi dan bukit adalah pengukuran kemiringan dinding candi. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan pengambilan data dengan alat manual kemudian dihitung kemiringannya dalam besaran derajat. Tujuannya adalah untuk mengetahui tingkat kemiringan dinding candi arah horizontal axis X dan Y. Kegiatan ini dilaksanakan dengan mengambil titik tampel pada titik sudut luar lorong 1,2,3 dan lorong 4 sebanyak 72 titik lokasi. Sedangkan data yang dihasilkan adalah besar nilai kemiringan tiap titik pada dinding candi dalam satuan derajat.