Kunjungan Studi Kementerian Budaya Thailand
Kamis, 4 Juli 2019, Balai Konservasi Borobudur menerima kunjungan studi dari Departemen Seni Rupa Kementerian Budaya Thailand. Kunjungan ini merupakan bagian dari “Proyek Survei Warisan Budaya untuk Studi Perbandingan antara Kota Kuno Yarang, Provinsi Pattani, Thailand dan Yogyakarta Indonesia”. Proyek ini bertujuan untuk memberikan pertukaran pengetahuan dan pengalaman tentang manajemen warisan budaya. Hasilnya nanti akan diterapkan pada manajemen budaya di Thailand. Di Balai Konservasi Borobudur, (BKB) rombongan yang berjumlah sepuluh (10) orang tersebut diterima oleh Kepala Seksi Konservasi, Yudi Suhartono didampingi beberapa orang staf.
Pada kesempatan tersebut, Yudi Suhartono menjelaskan tentang tugas dan fungsi Balai Konservasi Borobudur. Ada dua (2) obyek besar yang menjadi tanggung jawab BKB berkaitan dengan warisan budaya dunia. Yang pertama adalah Candi Borobudur, kedua adalah arsip konservasi Borobudur yang diakui sebagai bagian dari Memory of The World (MoW) UNESCO. Karena itu, BKB selalu berupaya untuk terus melakukan pembenahan dan meningkatkan inovasi agar kegiatan konservasi yang dilakukan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan secara internasional.
Delegasi dari Thailand tersebut selanjutnya menerima paparan yang disampaikan oleh staf BKB, Panggah Ardiansyah. Berbagai hal berkaitan dengan Candi Borobudur dijelaskan olehnya. Mulai dari sejarah, pemugaran pertama dan kedua, alasan pemugaran dan kendala yang dihadapi disampaikan kepada peserta kunjungan studi. Disampaikan oleh Panggah, ada beberapa hal yang menjadi isu utama berkaitan dengan pelestarian Candi Borobudur. Yaitu bencana alam, pariwisata dan pembangunan daerah. Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Setelah menerima paparan dan melakukan tanya jawab, para peserta diajak mengunjungi Studio Sejarah Restorasi dan laboratorium yang ada di BKB.