Kunjungan Staf Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

Senin (11/2/19) sebanyak 6 orang staf Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya-LIPI melakukan kunjungan ke Kantor Balai Konservasi Borobudur (BKB). Kunjungan tersebut dalam rangka melakukan studi banding tentang pengusulan Kebun Raya Bogor sebagai World Heritage Site dan program pengelolaannya.

Rombongan disambut oleh Kepala Seksi (Kasi) Konservasi Yudi Suhartono di ruang sidang kantor BKB. Yudi menyampaikan BKB mengelola dua warisan dunia yaitu Borobudur Temple Compounds sebagai World Heritage Site dan Arsip Pemugaran Candi Borobudur 1973 – 1983 sebagai Memory of the World.

Suatu situs untuk menjadi suatu warisan dunia (outstanding universal value) terbagi 10 kriteria :

1. Untuk mewakili sebuah karya jenius dan kreatif dari manusia (bersifat monumental)
2. Untuk menunjukkan pertukaran nilai-nilai kemanusiaan yang penting, dalam rentang waktu dan budaya dunia, pengembangan teknologi dan arsitektur
3. Untuk menanggung budaya tradisional yang masih ada atau yang sudah tidak ada
4. Untuk menjadi contoh bangunan yang istimewa secara arsitektur, atau teknologi
5. Menjadi contoh yang luar biasa dari tempat tinggal manusia tradisional, penggunaan lahan, atau penggunaan laut
6. Untuk secara langsung atau nyata terkait peristiwa atau tradisi yang hidup, dengan gagasan, dengan kepercayaan, dan dengan karya seni dan sastra yang memiliki makna universal
7. Mengandung fenomena alam atau keindahan alam dan estetika yang luar biasa
8. Menjadi contoh yang luar biasa yang mewakili tahap utama sejarah bumi, termasuk catatan kehidupan, proses geologi yang sedang berlangsung secara signifikan dalam pengembangan bentang alam
9. Menjadi contoh yang luar biasa yang menunjukkan proses ekologis dan biologi yang signifikan dalam evolusi dan perkembangan
10. Mengandung habitat alami yang penting untuk konservasi keanekaragaman hayati, termasuk spesies yang hampir punah dari sudut pandang konservasi.

Diharapkan dari hasil studi banding tersebut Kebun Raya Bogor dapat masuk ke dalam World Heritage Site. Hal tersebut didukung dengan mengangkat kriteria-kriteria yang dapat dimasukkan dengan diperkuat oleh statement serta mempersiapkan diri menyusun management plan.