Pada hari selasa (22/12/2020) Dirjen Kebudayaan (Dirjenbud) Hilmar Farid berkunjung ke Balai Konservasi Borobudur. Kepala BKB, Wiwit Kasiyati; Kasubbag TU BKB, Khanifudin Malik; serta Koordinator Pemanfaatan BKB, Yudi Suhartono menyambut langsung kunjungan tersebut. Pada kesempatan ini, Hilmar meninjau langsung pembangunan Kawasan Cagar Budaya Borobudur yang merupakan salah satu destinasi pariwisata super prioritas. Hilmar menegaskan pentingnya pembangunan yang mendukung pelestarian Candi Borobudur, dan sesuai dengan Heritage Impact Assessment atau proses Analisis Dampak Pusaka/AndapĀ .
Analisis Dampak Pusaka adalah sebuah proses melakukan identiļ¬kasi, memprediksi, mengevaluasi serta mengkomunikasikan dampak negatif yang mungkin muncul dari suatu pembangunan terhadap nilai-nilai penting dari atribut pusaka. Pusaka dapat berupa ragawi maupun tak ragawi, untuk kemudian memberikan rekomendasi cara untuk mencegah atau meminimalkan dampak negatif tersebut. Keberadaan Andap menjadi penting terkait adanya kebutuhan tentang instrument untuk mengukur sejauh mana rencana pembangunan atau penataan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap nilai penting suatu kawasan pusaka.
