You are currently viewing Kajian Konsolidasi Fosil Menggunakan Resin Alam

Kajian Konsolidasi Fosil Menggunakan Resin Alam

Kajian Konsolidasi Fosil Menggunakan Resin Alam

Balai Konservasi Borobudur mempunyai tugas pokok dan fungsi melaksanakan konservasi dan pelestarian Candi Borobudur dan kawasan cagar budaya Candi Borobudur dan cagar budaya lainnya. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, salah satu kegiatan yang dilaksanakan adalan pelaksanaan kajiaan konservasi terhadap aspek teknik sipil, arsitektur, geologi, biologi, kimia, dan arkeologi. Salah satu kajian Balai Konservasi Borobudur tahun 2019 adalah kajian konsolidasi fosil menggunakan resin alam. Kegiatan ini bertujuan untuk mencari bahan alternatif untuk konsolidasi fosil yang rapuh. Dalam kajian ini akan diuji 2 bahan yaitu gelatin yang berasal dari protein hewani dan gondorukem yang berasal dari getah pohon pinus. Dari kegiatan ini diharapkan akan diperoleh bahan alternatif untuk konsolidasi fosil yang selama ini menggunakan  paraloid B72.

Pada tahap awal percobaan laboratorium dilakukan preparasi sampel fosil yang rapuh. Nantinya sampel fosil yang rapuh ini akan diberi perlakuan dengan bahan konsolidan (gelatin & gondorukem) dalam berbagai macam konsentrasi. Selanjutnya seluruh sampel akan dilakukan pengujian dengan parameter seperti warna, kuat tekan, kekerasan, dan lain-lain. Selain itu hasilnya akan dibandingkan dengan hasil pengujian konsolidasi fosil menggunakan paraloid B72. Sehingga nantinya akan didapatkan kesimpulan apakah gelatin dan gondorukem layak atau tidak untuk digunakan sebagai alternatif bahan konsolidasi fosil.

 

 

 

 

Balai Konservasi Borobudur memandang perlu untuk mengembangkan metode konsolidasi fosil sebagai pencarian alternatif bahan konsolidan yang selama ini digunakan yaitu paraloid B72. Bahan ini banyak dipakai karena dapat digunakan untuk mengkonsolidasi fosil tanpa perlu memilah komposisi fosilnya. Paraloid B72 telah banyak dipakai di berbagai negara karena terbukti efektif. Akan tetapi karena merupakan bahan kimia, Paraloid B72 terbatas dalam peredarannya sehingga tidak di setiap daerah tersedia. Hal itu pula yang mendorong pemilihan bahan alami gondorukem dan damar mata kucing, diantaranya karena bahan tersebut mudah didapatkan di pasaran dan harganya pun murah.