International Experts Meeting merupakan agenda lima tahunan yang dilaksanakan untuk mengevaluasi dan memonitor kondisi keterawatan Candi Borobudur pascapemugaran kedua Candi Borobudur pada tahun 1973 – 1983.
Candi Borobudur sendiri selesai dibangun pada abad ke-9 dan mengalami kemunduran karena pusat kerajaan yang dipindah ke Jawa bagian timur. Dampak dari peristiwa ini tampak dari kondisi batuan stuktur Candi Borobudur yang telah banyak berjatuhan dan fondasi bangunan yang telah tidak kokoh lagi, ketika ditemukan oleh Thomas Stamford Raffles pada tahun 1814. Kondisi yang porak-poranda ini bertahan sampai dengan awal abad ke-20 ketika rencana rekonstruksi mulai dibicarakan oleh Pemerintah Hindia Belanda.
Perencanaan ini kemudian diwujudkan dalam pemugaran pertama Candi Borobudur pada tahun 1907-1911 yang dipimpin oleh seorang insinyur Belanda bernama Theodor van Erp. Tujuan dari proyek ini adalah untuk mengembalikan bentuk arsitektur awal yang berhasil dilakukan dengan menggunakan metode anastylosis. Selain itu, sistem drainase juga diperbaiki dengan meratakan lantai yang sebelumnya melesak. Akan tetapi, pemugaran ini tidak menyentuh permasalahan utama yang menyebabkan kerusakan Candi Borobudur yaitu air yang meresap ke fondasi tanah dibawah struktur. Oleh sebab itu, kondisi keterawatan candi masih tetap mengalami kemunduran sampai dengan dipugar untuk kedua kalinya, oleh pemerintah Indonesia dengan dibantu oleh kampanye internasional UNESCO.
Pemugaran kedua ini secara resmi berlangsung dari tahun 1973 sampai dengan 1983. Berbagai kegiatan dilakukan dalam proyek internasional ini – dengan melibatkan banyak ahli dari luar negeri – dimana yang paling kentara adalah pembongkaran lantai 3 sampai dengan 6 untuk memasang beton bertulang dan sistem drainase modern untuk memperkuat fondasi struktur candi. Selain itu, pemasangan tersebut juga untuk mengurangi rembesan air ke permukaan relief yang terbukti dapat meningkatkan laju kerusakan batu.
Setelah pemugaran kedua ini selesai dilaksanakan, UNESCO bekerja sama dengan pemerintah Indonesia melaksanakan International Experts Meeting on Borobudur secara periodik dalam 5 tahun sekali untuk terus memantau perkembangan dari kondisi terkini Candi Borobudur setelah selesai dipugar. Pertemuan para ahli internasional terakhir kali dilaksanakan pada tahun 2013 untuk membicarakan berbagai topik bahasan yang meliputi pelapukan batu relief, stabilitas struktur, ancaman lingkungan, kehidupan Jawa kuno, dan pelestarian kawasan.
Perumusan rekomendasi menghasilkan empat topik yang meliputi pembangunan kapasitas manusia, sistem monitoring yang juga meliputi kawasan, apresiasi pengunjung, dan manajemen situs. Hasil dari rekomendasi tersebut untuk dilaporkan dalam pertemuan yang akan dilaksanakan pada tahun 2018 ini. Selain itu, untuk mendukung perencanaan International Experts Meeting on Borobudur 2018, pada tahun 2017 telah dilaksanakan seminar pra-expert meeting yang telah menghasilkan rumusan topik-topik bahasan yang dapat dibahas lebih lanjut di pertemuan ini.