HUT KORPRI ke-44

korpri20151
Senin (30/11/14) Balai Konservasi Borobudur melaksanakan Upacara Hari Ulang Tahun Korps Pegawai Republik Indonesia ke-44. Upacara dipimpin langsung oleh Kepala Seksi Konservasi Balai Konservasi Borobudur Iskandar M. Siregar yang membacakan sambutan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
Dalam sambutan Presiden Republik Indonesia yang juga sebagai penasehat nasional KORPRI menyatakan bahwa Empat puluh bukanlah usia yang singkat. Namun dia bangga karena KORPRI terus berusaha untuk menguatkan eksistensinya, terus meningkatkan kompetensi dan kinerjanya dalam melayani masyarakat. Memang tidak mudah, namun kesungguhan Saudara-saudara untuk terus-menerus mengusahakan hal tersebut akan membuahkan hasil dan manfaat.
Pengharapan masyarakat saat ini terhadap peningkatan kualitas pelayanan publik sangat besar. Karenanya, Saudara-saudara sebagai insan aparatur negara dituntut untuk mampu memberikan pelayanan publik yang semakin cepat, mudah, terjangkau dan terukur. Saya yakin dan percaya, Saudara-saudara sanggup untuk melaksanakannya.
Pada kesempatan Hari Ulang Tahun ke-44 KORPRI ini, Jokowi mengamanatkan lima hal yang menjadi perhatian anggota KORPRI :
Pertama, lakukan percepatan reformasi birokrasi di semua tingkatan. Lakukan reformasi birokrasi tanpa basa-basi, cari 5 terobosan serta cara-cara baru dengan menghindari business as usual. Berbagai upaya perbaikan harus terus dilakukan dari hulu sampai hilir, baik pada area perubahan mental aparatur, kelembagaan, ketatalaksanaan, SDM aparatur, akuntabilitas, pengawasan, peraturan perundang-undangan, maupun area perubahan pelayanan publik. Rakyat ingin segera melihat terwujudnya birokrasi yang bersih dan akuntabel, birokrasi yang efektif dan efisien, birokrasi yang melayani bukan dilayani, serta birokrasi yang memberikan pelayanan publik yang berkualitas.
Kedua, bangun mentalitas baru yang positif, yang berintegritas, yang memiliki ethos kerja, dan yang berjiwa gotong royong. Bongkar pola pikir dan mentalitas-mentalitas lama yang negatif. Jadikan revolusi mental sebagai gerakan bersama seluruh anggota KORPRI, bukan sebatas program atau proyek yang digerakkan oleh anggaran. Dengan Integritas, kita kembalikan jatidiri KORPRI sebagai abdi negara yang terpercaya. Dengan Etos Kerja, kita tegaskan kembali KORPRI sebagai abdi 6 masyarakat dan pelayan rakyat yang tangguh. Serta dengan Gotong Royong, kita tegakkan kembali eksistensi KORPRI sebagai motor penggerak pembangunan nasional.
Ketiga, persiapkan diri menuju birokrasi yang dinamis, inovatif dan responsif terhadap perkembangan zaman. Pangkas semua kerumitan birokrasi serta pastikan masyarakat mendapatkan pelayanan terbaik dengan kualitas tinggi dan waktu yang cepat. Birokrasi harus adaptif dan inovatif dengan tantangantantangan baru. Pelayanan publik harus bisa dilakukan dengan lebih efisien dan kompetitif. Untuk itu, saya meminta agar mekanisme kerja birokrasi juga harus berubah ke arah sistem pemerintahan elektronik atau E Government, mulai dari budgeting, procurement, audit, catalog, purchasing, cash flow management system dan banyak lagi yang lain. Banyak pekerjaan dalam birokrasi yang bisa dilakukan jauh lebih efisien dengan menggunakan teknologi informasi. Dengan cara itu, 7 pemberian informasi dan pelayanan pada warga bisa dilakukan dengan lebih cepat.
Keempat, jaga netralitas anggota KORPRI dalam pesta demokrasi, khususnya Pemilu Kepala Daerah yang akan digelar akhir tahun ini, Saya mengharapkan Saudara-saudara benarbenar menjaga netralitas serta tidak menggunakan fasilitas pemerintah untuk kepentingan kampanye Pemilukada tersebut. Anggota KORPRI harus fokus pada tugas dan fungsinya, sehingga dapat memberikan pelayanan publik terbaik kepada masyarakat tanpa ada diskriminasi kepada siapapun juga.
Kelima, semua aparatur birokrasi harus menjadi motor penggerak produktifitas nasional dan daya saing bangsa. Kita telah memasuki era baru, era persaingan yang bukan lagi antar daerah, antar kota ataupun antar provinsi, tetapi sudah memasuki persaingan antar negara.