You are currently viewing Diskusi Progres Kajian Konsolidasi Fosil
Narasumber : Prof. Dr. rer.nat. Nuryono, M.S dari UGM

Diskusi Progres Kajian Konsolidasi Fosil

Diskusi Progres Kajian Konsolidasi Fosil

Proses pemfosilan yang tidak sempurna akan menyebabkan kerapuhan, untuk itu dilakukan konsolidasi sebagai tindakan untuk menangani permasalahan tersebut. Bahan kosolidan yang selama ini digunakan yaitu paraloid B72. Bahan ini dapat digunakan untuk mengkonsolidasi segala jenis fosil tanpa perlu memilah komposisi fosilnya. Namun sayangnya bahan ini tidak mudah didapat di setiap daerah. Untuk itu Balai Konservasi Borobudur kembali mengadakan diskusi progres kajian konsolidasi fosil menggunakan resin alam pada kamis, 7 November 2019. Dihadiri oleh Narasumber dari UGM,  Prof. Dr. rer.nat. Nuryono, M.S dan 14 Pegawai Balai Konservasi Borobudur.

Tim kajian yang diwakili oleh Leliek Agung Handoko memaparkan hasil pengujian efektivitas gondorukem dan gelatin sebagai bahan konsolidasi fosil. Pembuatan dilakukan dengan melarutkan Gondorukem ke dalam campuran pelarut thinner dan etanol dengan konsentrasi 5%, 10% dan 15%. Sedangkan Gelatin dilarutkan dalam pelarut air dengan konsentrasi 5%, 10% dan 15%. Sebagai pembanding adalah paraloid B72 dengan konsentrasi 4%. Spesimen uji yang dipakai dibuat dari fragmen fosil rapuh yang didapat dari BPSMP Sangiran untuk keperluan pengujian. Dibuat dalam 2 bentuk yaitu fragmen fosil asli dan fosil dibuat bubuk. Pengujian karakteristik sampel uji dilakukan terhadap 8 aspek, yaitu : Uji Scanning Electron Microscope (SEM), Uji kekerasan,Uji kuat tekan, Uji tetesan air (water drop absorbtion), Uji FTIR, Uji daya tahan (aging test), Pengamatan warna, Pengamatan pertumbuhan jamur.

Dari seluruh pengujian yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa penggunaan gelatin dapat menjadi alternatif pengganti paraloid B72 sebagai bahan konsolidasi fosil karena :

  1. Dapat mengisi pori-pori fosil dan meningkatkan kekerasan fosil
  2. Nilai kuat tekan fosil lebih tinggi dari paraloid B72
  3. Tidak merubah komposisi fosil dan memiliki daya tahan pada kondisi penyimpanan yang ekstrim
  4. Tidak merubah warna fosil dan
  5. aman dari pertumbuhan jamur

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa konsentrasi optimum gelatin yang digunakan untuk konsolidasi fosil adalah gelatin 5% karena selain efektif juga efisien dalam penggunaan bahannya.