Diskusi Hasil Kajian 2014

hasilkajian2014

Untuk memperoleh masukan dan penyempurnaan kegiatan kajian konservasi cagar budaya tahun 2014, Balai Konservasi Borobudur melaksanakan Diskusi Hasil Kajian 2014 di Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Yogyakarta. Diskusi dilaksanakan selama 2 hari, 15 dan 16 Desember 2014 yang membahas beberapa kajian yang telah dilaksanakan Balai Konservasi Borobudur.

Kepala BK Borobudur, Marsis Sutopo dalam sambutannya mengatakan bahwa kajian konservasi di Indonesia masih berjalan sangat lambat, berbeda dengan di luar negeri seperti Jepang dan Jerman yang telah menjadi science (ilmu pengetahuan). Potensi cagar budaya yang sangat tinggi dan wilayah  Indonesia yang sangat luas masih belum berimbang dengan kegiatan kajian konservasi yang saat ini hanya diampu oleh Balai Konservasi Borobudur.

Marsis berpesan agar kita mulai belajar tidak hanya sekedar mengumpulkan data yang hanya menjadi “rimba data” namun mulai menganalisis agar data yang terkumpul bisa mendapatkan manfaat yang maksimal. Agar hasil kajian bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, hasil kajian 2014 rencananya akan dibukukan pada tahun 2015.

Beberapa kajian yang dilaksanakan BK Borobudur antara lain:

  1. Kajian Pembersihan Cagar Budaya Logam dengan Metode Tradisional
  2. Kajian Konservasi Cagar Budaya Kayu dengan Bahan Tradisional
  3. Kajian Dampak Negatif Dupa dan Lilin terhadap Batu Candi
  4. Kajian Efektifitas Endapan Garam pada Cagar Budaya Berbahan Batu dengan Resin Penukar Ion
  5. Kajian Pengembangan Metode Pengukuran Deformasi Vertikal dan Horisontal Candi Borobudur dan Bukit
  6. Kajian Konservasi Situs Liyangan
  7. Kajian Visitor Management Candi Borobudur Tahap II

Sosialisasi Kajian Liyangan

Selain melaksanakan diskusi hasil kajian BK Borobudur juga melaksanakan sosialisasi kajian liyangan di Desa Purbosari, Liyangan, Temanggung, Jawa Tengah, Rabu 17 Desember 2014. Sosialisasi mengenai Penyelamatan Situs Liyangan akan memaparkan hasil-hasil penelitian dari Balai Arkeologi Yogyakata, Balai Konservasi Borobudur, dan Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah.