Balai Konservasi Borobudur kembali menggelar kegiatan diseminasi minyak asiri yang ketiga, di bumi rempah, Ternate. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 9 s.d 10 Juni 2022. Diikuti oleh 30 peserta, yang terdiri dari staff BPCB Maluku Utara dan staff Dinas Kebudayaan Kota Ternate. Selama 2 hari peserta mendapatkan materi secara teori dan praktek. Teori yang disampaikan mengenai dasar konservasi menggunakan minyak asiri serta teknis pembuatan emulsi minyak asiri sereh wangi. Kegiatan praktek mulai dilaksanakan pada siang hari di hari pertama. Hal ini dilakukan agar keesokan harinya sudah terlihat perbedaan antara sebelum dan sesudah dilakukan penyemprotan. Penyemprotan dilakukan di Benteng Oranje yang terletak di pusat Kota Ternate tepatnya di Kelurahan Gamalama.
Kepala Dinas Kebudayaan Ternate membuka secara resmi kegiatan Diseminasi Minyak Asiri ini. Dalam sambutannya, beliau berharap kedepannya kekayaan rempah ternate dapat mendukung pelestarian cagar budaya di nusantara. Ternate menjadi titik nol dalam Jalur Rempah, dan menjadi satu-satunya penghasil rempah istimewa, membuat Ternate tersohor ke berbagai benua pada masa pencarian rempah. Saat ini pun, Ternate masih menjadi penghasil cengkeh dunia. Nahar cahyandaru, Pamong Budaha Ahli Madya BKB, juga menyampaikan bahwa pada kegiatan praktek kali ini, mencoba menggunakan minyak cengkih sebagai pengganti sereh wangi. Minyak cengkeh dipilih karena di Ternate lebih mudah menemukan cengkih daripada sereh wangi.
Materi dan sertifikat peserta dapat diunduh pada tautan berikut ini.