Candi Borobudur Siap Dibuka Kembali

pers

Setelah sempat ditutup selama 12 hari Pascahujan abu vulkanik gunung kelud 14 Februari yang lalu, Candi Borobudur kini siap untuk dikunjungi. Banyaknya relawan yang membantu dan cuaca yang baik mendukung proses pemulihan kondisi Candi Borobudur lebih cepat.

Hal tersebut disampaikan oleh kepala Balai Konservasi Borobudur Drs. Marsis Sutopo M.Si dalam jumpa pers yang diadakan di Hotel Manohara, Magelang. Dalam keterangannya disampaikan bahwa Candi Borobudur siap untuk dikunjungi pada hari Rabu, 26 Februari 2014 pukul 08.30 WIB. Proses pembersihan di Candi Borobudur memakan waktu 8 hari dengan melakukan pembukaan cover stupa, pembersihan kering, dan pembersihan basah. Sedangkan di Candi Mendut dan Pawon proses pembersihan dengan metode yang sama memakan waktu 4 hari sehingga 21 Februari 2014 yang lalu kedua candi sudah dibuka oleh umum.

Marsis mengatakan bahwa dalam upaya pembersihan di Candi Borobudur, Mendut, dan Pawon mengerahkan 46 PNS Balai Konservasi Borobudur dan 60 tenaga lokal yang dibantu sekitar 1.910 relawan yang berasal dari dari Kodim Magelang, Polisi Pariwisata, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, Manohara Centre of Borobudur Study, Kopari Borobudur, HPI Borobudur, kelompok pedagang, Atria Hotel and Conference, mahasiswa Arkeologi UGM, Komunitas Watu Magelang, IIWC dan Young Guardian Club, Kelompok Batik Kawasan, Warung Info Jagad Cleguk, umat Buddha, purna tugas Balai Konservasi Borobudur, Hikmahbuddhi, Majelis Buddhayana Indonesia, mahasiswa Seni Musik UNY, mahasiswa Pariwisata UGM, mahasiswa Sastra Inggris UNNES, Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Raden Wijaya Wonogiri, Pondok Pesantren Miftahurrohmah, Grand Artos Aerowisata Hotel, Amanjiwo Hotel, dan Ehipassiko.

Menurut Marsis banyaknya bantuan dari relawan dan cuaca yang sangat mendukung mempercepat proses recovery candi dari abu vulkanik Gunung Kelud. Dari total abu vulkanik yang terkumpul di Candi Borobudur sebanyak 320 karung yang terdiri 129 karung (3,87 mᶾ) dari struktur candi dan 191 karung (3,87 mᶾ) dari halaman candi. Sedangkan di Candi pawon sebanyak 3 karung (0,09mᶾ) dari sturuktur candi dan 7 karung (0,21mᶾ) dihalaman. Di Candi Mendut 7 karung (0,21mᶾ) di struktur candi namun dihalaman tidak dikumpulkan untuk menguruk halaman candi.

Dalam kesempatan ini Balai Konservasi Borobudur juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi bagi PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko dan Manohara Centre of Borobudur Study, yang telah memberikan dukungan selama pembersihan berupa logistik konsumsi untuk personel pembersihan dan relawan, suplai air selama pembersihan basah, Bantuan alat pembersihan basah, dan bantuan tenaga pembersihan.

Pasca recovery candi yang telah selesai Balai Konservasi Borobudur telah merencanakan program tindak lanjut yaitu Pengecekan saluran drainase bawah lantai di Candi Borobudur dan Penelitian jangka panjang mengenai dampak negatif abu Kelud terhadap batu Candi Borobudur.

Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Laily Prihatiningtyas mengatakan bahwa sangat mengapresiasi kerja keras teman-teman di Balai Konservasi Borobudur pasca hujan abu vulkanik Gunung kelud. Dia mengharapkan peristiwa ini menjadi pelajaran bersama dalam mengelola candi peninggalan dinasti syailendra ini dan lebih mempererat kerja sama baik dalam pengelolaan candi maupun mitigasi bencana di Candi Borobudur.