You are currently viewing Bincang Lomba Storytelling
Bincang Lomba Storytelling

Bincang Lomba Storytelling

Dalam rangka menumbuhkan rasa cinta generasi muda terhadap Warisan Dunia dan cagar budaya Indonesia, Balai Konservasi Borobudur menyelenggarakan serangkaian acara perlombaan. Salah satunya adalah lomba bercerita (storytelling) dengan tema “Borobudur Bercerita”. Sebagai bekal peserta dalam mengkuti lomba ini, maka BKB memberikan ilmu pengantar tentang kampanye pelestarian dan cara bercerita melaui bincang lomba Storytelling. Tema yang diangkat adalah “Ketika Borobudur Bercerita, Membawa Pesan Bermakna”. Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 15 September 2020 dari pukul 10:00 – 12:00 melalui media zoom dan youtube.

Mengawali acara, pengkaji Balai Konservasi Borobudur Hari Setyawan membahas mengenai inspirasi mahakarya Jawa Kuno dan banyaknya multi tafsir Candi Borobudur. Selanjutnya Hari juga menjelaskan mengenai paradigma arkeologi dan latar belakang sejarah Mataram Kuno periode Jawa Tengah. Paparan materi ini menjadi bekal referensi bagi peserta lomba dalam menyampaikan cerita mereka nantinya.

Bincang Lomba Storytelling
Astird Savitri, salah seorang narasumber Bincang Lomba Storytelling

Narasumber kedua adalah Astrid Savitri dengan tema “Story Telling membuat bercerita lebih bermakna”. Beliau adalah seorang penulis yang telah aktif sejak tahun 2012 menulis belasan buku non fiksi dan novel. Sesi ini menjelaskan banyak hal mengenai aspek-aspek yang harus peserta perhatikan dalam bercerita. Terutama bagaimana cara bercerita sehingga dapat menikmati, terbangunnya empati serta hubungan emosional dengan pendengar. Selain itu pada sesi ini juga membahas elemen-elemen dalam story telling. Menutup acara bincang lomba storytelling, moderator mempersilahkan peserta untuk bertanya.

Metode lomba bercerita (storytelling) ini menggunakan sistem daring. Peserta mengirimkan naskah storytelling dan hasil rekaman kegiatan storyteling-nya melalui video yang mempunyai durasi waktu sekitar 5-10 menit. Hasil lomba bercerita(story telling) yang masuk ke meja panitia menjadi milik Balai Konservasi Borobudur dan akan diseleksi berdasarkan: Kesesuaian dengan tema, Ide yang disalurkan(kreativitas), kecakapan berbicara, etika/prilaku berbicara dan keaslian hasil karya (orisinilitas).