You are currently viewing Diskusi Bedah Film Borobudur dan Kampanye Pelestarian

Diskusi Bedah Film Borobudur dan Kampanye Pelestarian

Diskusi Bedah Film Borobudur dan Kampanye Pelestarian

Untuk lebih memperkenalkan Borobudur Compunds Sebagai Warisan Dunia dan perjalanan pemugaran sampai pada wujud fisiknya yang kita lihat saat ini, serta untuk mengkampanyekan kelestariannya maka Balai Konservasi Borobudur mengadakan Diskusi Bedah Film Borobudur dan Kampanye Pelestarian dalam Kegiatan Pameran Bersama di Museum Benteng Vredeburg pada hari sabtu, 23 November 2019.

 

 

 

 

 

Segmen pertama merupakan pemutaran film yang berjudul “Membangun kembali Keajaiban”. Film yang berdurasi kurang lebih 30 menit ini menceritakan perjalanan Candi Borobudur dari penemuan, pemugaran 1 hingga pemugaran 2. Pemugaran 1 Candi Borobudur yang dilakukan oleh Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1907-1911, berhasil mengembalikan bentuk arsitektur asli candi, namun tidak berhasil mengatasi permasalahan air yang masuk ke tubuh candi. Hal ini mengakibatkan fondasi candi menjadi tidak kuat menopang tubuh candi .

Selanjutnya, Pemugaran 2 yang dilaksanakan pada tahun 1973-1983 oleh Pemerintah Indonesia dengan bantuan UNESCO merupakan salah satu proyek konservasi terbesar pada abad ke-20. Proyek ini melibatkan 28 negara dan 8 lembaga swasta. Merupakan proyek pertama yang didalamnya menggunakan teknik modern bagi konservasi monumen. Pada pemugaran 2, setiap batu pada lantai 3 s.d 7 dibongkar untuk kemudian dipasang beton bertulang dan saluran drainase pada struktur candi, tepatnya dibawah tumpukan struktur batu.

Memerlukan waktu yang panjang dalam perisapannya secara teknis maupun terkait pengganggarannya. Kampanye yang diprakarsai sosok Daoed Yoesef untuk pendapatkan dukungan dari berbagai pihak sudah dimulai di pertengahan 1960an. Dukungan diperoleh dari berbagai negara di belahan dunia yang tergabung dalam UNESCO. Acara ditutup dengan diskusi dan tanya jawab mengenai sejarah serta pemanfaatan Candi Borobudur.