You are currently viewing Analisis Nilai Penting Situs-Situs di Kawasan Cagar Budaya Borobudur
Arca II Brongsongan

Analisis Nilai Penting Situs-Situs di Kawasan Cagar Budaya Borobudur

Analisis Nilai Penting Situs-Situs di Kawasan Cagar Budaya Borobudur

Penetapan wilayah Borobudur sebagai Cagar Budaya Peringkat Nasional melalui Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 286/M/2014 tentang Satuan Ruang Geografis Borobudur sebagai Kawasan Cagar Budaya (KCB) Peringkat Nasional sayangnya masih belum didahului dengan kajian yang mendalam tentang situs-situs selain Candi Borobudur, Candi Mendut dan Candi Pawon yang termasuk didalam zonasi yang telah ditetapkan sebagai KCB Borobudur.

Candi Borobudur sendiri telah ditetapkan sebagai Warisan Dunia oleh UNESCO pada tahun 1991, bersama dengan Candi Mendut dan Pawon, dengan nama resmi Borobudur Temple Compounds. Kompleks percandian ini dianggap memenuhi tiga kriteria Nilai Universal Luar Biasa, yaitu

  • Kriteria (i), karena dengan strukturnya yang berbentuk piramida berundak tanpa atap dengan 10 teras keatas, dan dipuncaknya terdapat kubah berbentuk genta besar, merupakan sebuah perpaduan yang harmonis dari stupa, candi dan gunung, sehingga dapat dianggap sebagai mahakarya arsitektur Buddhis dan seni monumental;
  • Kriteria (ii), karena merupakan contoh luar biasa dari seni dan arsitektur Indonesia yang berasal dari antara awal abad kedelapan dan akhir abad kesembilan yang memberikan pengaruh besar terhadap kebangkitan arsitektural pada abad ke-13 dan awal abad ke-16.
  • Kriteria (vi), karena strukturnya yang berbentuk teratai, bunga pemujaan Buddha, Candi Borobudur merupakan sebuah refleksi luar biasa dari perpaduan ide dasar pemujaan roh leluhur dan konsep Buddha menuju Nirwana, sehingga 10 terasnya menggambarkan tahapan bagi Boddhisatwa dalam mencapai ke-Buddha-an.

Tujuan tulisan ini adalah untuk mendiskusikan nilai penting situs-situs di KCB dengan ruang lingkupnya adalah Lokasi Yoni Brongsongan, Lokasi Candi Dipan, Lokasi Candi Bowongan, Lokasi Candi Samberan, Lokasi Yoni di Plandi, dan Lokasi Makam Belanda (Kerkhoff) Bojong di Mendut. Metode pengkajian dilakukan melalui pengumpulan data historis dan arkeologis, penempatan data-data tersebut dalam konteksnya masing-masing, dan komparasi dengan situs serupa apabila diperlukan.

Lingga Brongsongan salah satu temuan di Kawasan Cagar Budaya Borobudur
Lingga Brongsongan salah satu temuan di Kawasan Cagar Budaya Borobudur

Hasil analisis menunjukan kehadiran nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, agama dan kebudayaan. Keberadaan nilai penting ini memberikan keterkaitan antara nilai penting KCB Borobudur dalam level internasioal, nasional dan lokal, sehingga pelestariannya perlu memperhatikan suara masyarakat lokal di KCB Borobudur.