Merupakan salah satu dari enam perwujudan Awalokiteswara yang melambangkan belas kasih dan panduan menuju kebaikan. Di samping itu, Amoghapasa juga dianggap sebagai emanasi Bodhisatwa Maitreya atau Ksitigarbha, yang juga merupakan emanasi Buddha Wairocana. Prasasti Amoghapasa merupakan perwujudan Lokeswara sebagaimana disebut pada prasasti Padang Roco di Kompleks Candi Padang Roco, Kabupaten Dharmaseaya.
Arca ini merupakan hadiah dari Raja Kertanagara dari Singhasari kepada Tribhuwanaraja yang menjadi Raja di Kerajaan Melayu di Dharmasraya pada tahun 1208 Saka atau 1286 Masehi. Pada bagian lapik (alas) arca ini terdapat tulisan yang disebut prasasti Padang Roco yang menjelaskan penghadiahan arca ini. Berita pengiriman arca Amoghapasa ini tertulis pada alas arca bertanggal 22 Agustus 1286. Sedangkan pada bagian belakang arca terdapat tulisan yang disebut dengan prasasti Amoghapasa berangka tahun 1346 Masehi. Arca Amoghapasa ini berukuran tinggi 163 sentimeter, lebar 97-139 sentimeter, dan terbuat dari batu andesit.
Sebagaimana digambarkan dalam prasasti Padang Roco, arca ini diiringi empat belas pengikut (murid) Amoghapasa. Empat orang berdiri di kedua sisi dengan sikap tubuh menengadah sambil menghormat dan memuliakan Amoghapasa, sementara sepuluh lainnya duduk di atas padma melayang di latar belakang. Pada bagian bawahnya terukir tujuh ratna berupa lambang-lambang buddhisme yaitu stupa, cakra, tara, boddhisatwa, kijang, dan gajah. Sayang sekali wajah dan lengan Amoghapasa ini telah rusak, demikian pula pahatan beberapa pengikutnya telah rusak.
Saat ini arca amoghapas tersebut disimpan di Museum Nasional dengan no inventaris D.198-6468 (bagian alas) dan D.198-6469 (bagian arca).
Mau tahu Candi Borobudur lebih lengkap kunjungi borobudurpedia.id