Sebagai upaya pencegahan terhadap kerusakan yang mungkin terjadi pada Candi Borobudur, Senin (20/07), Balai Konservasi Borobudur melaksanakan monitoring yang dilakukan dengan pemantauan stabilitas struktur Candi terhadap kemungkinan terjadinya deformasi. Kegiatan dilakukan dengan melakukan pengukuran beda tinggi titik kontrol Candi Borobudur dalam kerangka evaluasi stabilitas candi.
Pada kesempatan ini pengukuran dilaksanakan di delapan titik yang ada di poligon 3, halaman Candi Borobudur. Dimulai dari sisi barat kemudian berputar searah dengan jarum jam. Pengukuran beda tinggi dilakukan dengan menggunakan alat LEICA SPRINTER 200M Electronic Level. Hal ini bertujuan untuk menentukan beda tinggi beberapa titik dimuka bumi terhadap tinggi muka air laut rata-rata.
Balai Konservasi Borobudur secara berkala melakukan pengamatan stabilitas struktur candi. Metode yang diterapkan ialah pengamatan secara berkala terhadap posisi horizontal dan vertical titik-titik pemantauan pada tubuh candi. Teknik yang digunakan yaitu teknik pengukuran poligon, sipat datar dan trilaterasi. Dari kedua metode pengukuran tersebut diperoleh informasi geometrik berupa posisi titik-titik jaring kontrol deformasi dalam koordinat XYZ (3 dimensi). Dengan demikian, dapat dievaluasi perubahan yang terjadi baik secara horizontal (XY) maupun vertikal (Z).