Diskusi Progres Kajian Interpretasi Relief Gandhawyuha
Balai Konservasi Borobudur (24/10/2019) melaksanakan diskusi progres kajian interpretasi relief Gandhawyuha. Diskusi progres kajian dihadiri oleh Kepala seksi konservasi Yudi Suhartono, S. S, M. A, Kasubbag TU Ari Swastikawati, S. Si, M. A dengan narasumber Dr. Niken Wirasanti, M. Si dari Departemen Arkeologi Universitas Gadjah Mada dan diikuti pegawai Balai Konservasi Borobudur yang berjumlah 21 orang .
Acara dimulai dengan paparan dari tim kajian yg diwakili oleh Hari Setyawan, S. S, M. A. Relief Gandhawyuha ini belum banyak diketahui oleh tim kajian maupun masyarakat secara mendetail. Beberapa buku yg menjadi referensi dalam interpretasi relief Gandhawyuha yaitu Entering The Dharmadhatu dan Entry Into The Realm Of Reality.
Dikarenakan kondisi relief saat ini sudah mulai mengalami kerusakan yang disebabkan oleh lumut maupun faktor lainnya, maka dalam kajian ini menggunakan foto relief dari reproduksi pada masa Hindia Belanda yang masih terlihat cukup jelas. Relief Gandhawyuha berjumlah 460 panil yang terletak pada dinding lorong 2 hingga dinding dan langkan tingkat 4. Menggambarkan perjalanan Sudhana yang merupakan pedagang kaya raya mencari kebenaran sejati. Dalam perjalanannya, Sudhana menemui 53 kalyanamitra (guru spiritual). Dalam kajian ini terdapat 3 rumusan yaitu :
- Interpretasi relief Gandhawyuha
- Rekonstruksi alam jawa kuno
- Rekonstruksi budaya jawa kuno
Namun karena keterbatasan waktu, maka dalam kajian ini dilaksanakan interpretasi beberapa panil terlebih dahulu. Menurut Dr. Niken Wirasanti, M. Si, strategi dalam menginterpretasikan relief tersebut harus berpatokan pada konsep relief, nilai yang terkandung dan melihat relief.