Kunjungan Lapangan Peserta IAEA Regional Training Course
Kamis (04/07/2019) Sebanyak 35 peserta International Atomic Energy Agency (IAEA) Regional Training Course, “The Use of Radiation Technique for Cultural Heritage Preservations and Consolidations” berkunjung ke kantor Balai Konservasi Borobudur. Kegiatan yang dilakukan yaitu paparan profil dan kegiatan Balai Konservasi Borobudur, pemanduan laboratorium, dan kunjungan lapangan.
Di ruang sidang, peserta disambut oleh Kepala Seksi Konservasi, Yudi Suhartono. Yudi menyampaikan Balai konservasi Borobudur merupakan kantor di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang mengelola kawasan cagar budaya Borobudur serta melakukan riset dan kajian cagar budaya. Selain itu Balai Konservasi Borobudur juga mengelola arsip pemugaran Candi Borobudur yang ditetapkan sebagai Memory of The World.
Kemudian acara dilanjutkan dengan paparan “Konservasi Candi Borobudur Sebagai Warisan Dunia” oleh arkeolog Balai Konservasi Borobudur, Hari Setiawan. Hari menyampaikan bahwa Candi Borobudur ditetapkan sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO dengan nomor registrasi 592 tahun 1992. Balai Konservasi Borobudur memiliki tugas pokok dan fungsi (tupoksi) kajian konservasi serta pengembangan metode dan teknik konservasi. Dalam menunjang tupoksi tersebut, Balai Konservasi Borobudur memiliki laboratorium di antaranya adalah laboratorium fisik, mikrobiologi, kimia, laboratorium konservasi, dan laboratorium instrumen (SEM). Candi Borobudur sebagai warisan dunia memenuhi 3 kriteria yang ditetapkan UNESCO.
Selepas paparan, peserta diajak berkunjung ke laboratorium Balai Konservasi Borobudur. Peserta memperoleh penjelasan singkat mengenai kegiatan-kegiatan yang dilakukan di laboratorium.
Siang hari, peserta diajak berkeliling Candi Borobudur. Kunjungan lapangan difokuskan pada penjelasan singkat tentang monitoring Candi Borobudur dan deskripsi panil relief. Dengan Kunjungan Lapangan Peserta IAEA tersebut diharapkan peserta bisa mendapatkan pengetahuan baru mengenai cagar budaya.