Sejarah Waisak di Borobudur
Umat Buddha sebentar lagi akan merayakan Hari Waisak 2563 BE / 2019 M. Di Indonesia, perayaannya seringkali dipusatkan di Candi Borobudur. Namun belum banyak yang mengetahui sejarah Waisak di Borobudur. Tradisi umat Buddha merayakan hari Waisak di Candi Borobudur telah dimulai sejak tahun 1929. Perayaan ini diinisiasi oleh Himpunan Teosofi Hindia Belanda. Saat itu anggotanya terdiri dari campuran antara orang Eropa dan Jawa ningrat. Perayaan Waisak di Borobudur sempat terhenti karena perang revolusi kemerdekaan Republik Indonesia. Kembali dilaksanakan di Candi Borobudur pada tahun 1953. Namun terhenti lagi karena pemugaran tahun 1973. Selama masa pemugaran, pusat perayaan sempat dipindah ke Candi Mendut.
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk, menjadi sebuah kesatuan atas cita-cita yang diimajinasikan bersama. Candi Borobudur sebagai salah satu imaji utama identitas bangsa tentu saja berhak dimiliki dan dimanfaatkan seluruh masyarakat. Candi Borobudur pernah lama tidak difungsikan sebagai pusat kegiatan keagamaan setelah dibangun pada sekitar abad ke-8 dan 9 M. Namun, tradisi perayaan Waisak menjadi bukti toleransi dan upaya saling menghargai serta menghormati perbedaan yang ada. Semoga nilai-nilai ini akan selalu diingat dan menjadi pijakan bagi masa depan Indonesia yang gemilang.