Diskusi Stabilitas Struktur Bangunan Cagar Budaya
Senin (18/03/19), Profesor Toshikazu Hanazato dan Professor Masunari Tomohito dari Mie University, Jepang mengunjungi Balai Konservasi Borobudur. Kunjungan ini dalam rangka Diskusi Stabilitas Struktur Bangunan Cagar Budaya.
Diskusi dibuka oleh Kepala Seksi Konservasi Yudi Suhartono diikuti staf Balai Konservasi Borobudur. Masunari dan Hanazato menyampaikan materi tentang Global Navigation Satellite System (GNSS) dan Heritage Monitoring System (Sistem Monitoring Cagar Budaya) melalui GPS Monitoring. Masunari menjelaskan bahwa GPS (Global Positioning System) termasuk salah satu metode GNSS yang dikembangkan di Amerika.
Selain GPS, di Rusia dikenal GLONASS (Global Navigation Satellite System), GALILEO di Uni Eropa serta beberapa sistem yang lain, namun yang paling banyak digunakan adalah GPS.
Sistem monitoring melalui GPS itu sendiri sudah digunakan di Candi Borobudur sejak Agustus 2013. Dari data yang diambil dalam rentang Agustus 2013 sampai dengan Juni 2014 dibandingkan dengan data per Juli 2015 sampai dengan Desember 2015, Candi Borobudur berada dalam kondisi yang stabil.
Hanazato juga menekankan pentingnya maintenance yang dilakukan setelah alat dipasang agar data yang ada tetap bisa diambil. Staf Balai Konservasi Borobudur aktif menanyakan beberapa hal terkait dengan sistem monitoring melalui GPS baik tentang sistemnya maupun piranti keras atau alatnya.