Sosialisasi Pelestarian Cagar Budaya untuk Pramuka
Jum’at (15/02/19) Instruktur Saka Widya Budaya Bakti Pangkalan Borobudur Kwarcab Kabupaten Magelang melaksanakan Sosialisasi Pelestarian Cagar Budaya. Sosialisasi untuk mengajak adek-adek pramuka aktif dalam upaya pelestarian Cagar Budaya dilaksanakan di SMA 1 Muntilan, Magelang.
Instruktur SWBB menjelaskan bahwa dalam Saka Widya Budaya Bakti saat ini memiliki 7( tujuh) krida. Masing-masing krida memiliki SKK (Syarat Kecakapan Khusus) yang harus ditempuh untuk memperoleh Tanda Kecakapan Khusus (TKK).
1) Krida Pendidikan Masyarakat
Berisi materi pokok berupa keterampilan dalam teknik keaksaraan. Krida Pendidikan Masyarakat memberikan bekal pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam teknik pengajaran keaksaraan kepada anggota Gerakan Pramuka. Krida ini dapat dijadikan bekal untuk menjadi sumber belajar/tutor dan penyelenggara/pengelola dalam penyelenggaraan dan pelestarian program pendidikan keaksaraan dan kelompok belajar masyarakat
2) Krida Anak Usia Dini
Berisi materi pokok berupa keterampilan dalam menyiagakan dan menggalang kelompok sasaran program pendidikan anak usia dini. Krida Anak Usia Dini memberikan bekal pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam menyiagakan dan menggalang kelompok sasaran program PAUD sehingga menjadi pendidik, motivator, dan penyelenggara program pendidikan.
3) Krida Pendidikan Kecakapan Hidup (Lifeskill)
Berisi materi pokok berupa keterampilan fungsional sebagai bekal hidup mandiri. Krida Pendidikan Kecakapan Hidup memberikan bekal berbagai macam kecakapan hidup, khususnya dalam bentuk keterampilan fungsional sebagai bekal hidup mandiri, sehingga menjadi narasumber teknis dan penyelenggara/pengelola dalam program pendidikan.
4) Krida Bina Sejarah
Berisi materi pokok berupa keterampilan menjadi nara sumber teknis, pengaman, pemelihara, dan jasa wisata sejarah. Krida Bina Sejarah memberikan bekal hidup mandiri dalam bidang pemeliharaan, pengamanan, dan pembinaan cagar budaya, museum, dan sejarah bangsa sehingga dapat dijadikan bekal untuk menjadi nara sumber teknis, pengaman, pemelihara, dan jasa wisata sejarah.
5) Krida Bina Seni dan Film
Berisi materi pokok berupa keterampilan menjadi pegiat, pekerja, dan pengabdi seni dan film sesuai bidang masing-masing. Krida Bina Seni dan Film memberikan bekal hidup mandiri dalam bidang kesenian (kriya, tari, musik, rupa, teater, lagu, film) sehingga dapat menjadi pegiat, pekerja, dan pengabdi kesenian sesuai bidang seni masing-masing.
6) Krida Bina Nilai Budaya
Berisi materi pokok berupa keterampilan dalam bidang permainan tradisional, cerita rakyat, makanan tradisional, tradisi musyawarah. Krida Bina Nilai Budaya memberikan bekal hidup mandiri dalam bidang nilai budaya, sehingga menjadi narasumber tradisi dan kepercayaan, pelestari, pencipta, dan pengelola nilai budaya (tradisi dan kepercayaan).
7) Krida Bina Cagar Budaya dan Museum
Budaya dan Museum, berisi materi pokok dalam bidang pelestari cagar budaya dan museum. Krida Bina Cagar Budaya dan Museum memberikan bekal hidup mandiri dalam bidang nilai budaya, sehingga menjadi penggiat pemeliharaan peninggalan sejarah cagar budaya dan museum